Hari Kesepuluh...
~~*****~~
Pada akhirnya, Abigail membeli senjata setrum dan semprotan merica. Dia dengan patuh mengikuti saran Black Rose. Lagipula, dia bisa merasakan ketulusan dan kepedulian Black Rose terhadap keselamatannya. Black Rose selalu baik, manis, dan perhatian terhadap semua orang di guild.
Tetapi sikap dan perilakunya berubah setelah malam tragis itu. Hatinya menjadi dingin setelah kehilangan saudara-saudarinya. Bukan saudara kandung, tapi saudara sehati! Mereka adalah bagian dari keluarganya sehingga dia juga memiliki rasa dendam yang dalam terhadap Nathan, Pemimpin Agung Mafia Syphiruz.
"Terima kasih sudah menemani aku. Semoga aku tidak membuang-buang waktumu. Apakah aku merepotkanmu hari ini?" tanya Abigail kepada Black Rose saat mereka keluar dari toko.
Dia sudah memegang kantong kertas yang berisi senjata setrum dan semprotan merica. Dia juga membeli beberapa alat mata-mata. Alat mata-mata itu mahal sehingga dia hanya berhasil membeli satu dan dua barang.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com