Prolog

Namaku Laviertha, seorang putri angkat dari keluarga bangsawan berpangkat tinggi, yang telah dinyatakan meninggal dunia, setelah terlibat kecelakaan tunggal dan di mangsa monster buas didasar jurang.

Nyatanya tidak, akulah yang membuat dan merencanakan kematian palsuku sendiri. Aku mempunyai alasan tersendiri mengapa melakukan hal tersebut. Satu hal yang pasti, aku tengah melarikan diri dari seseorang.

Orang itu memberikan perasaan yang membuat perutku mual dan kepalaku pening, mendorongku untuk melarikan diri dari kehidupan bangsawan.

Sekarang aku hanya ingin hidup damai di hutan ini, hutan di mana tak seorangpun berani memasukinya, karena kebuasan monster di sini, Hutan Kematian.

Dengan kesepakatan yang kubuat dengan Sang Naga, pemilik hutan. Aku dapat menjalani kehidupan sehari-hariku tanpa perlu khawatir, akan punggung yang mungkin diterkam Monster.

Aku tak pernah menyangka bayangan akan takdir kusut, benang yang hendak ku uraikan ini, menciptakan lebih banyak takdir kusut lainnya, membuat masa depan ku jauh dari kedamaian.

Pria yang ku selamatkan menggila dan terobsesi padaku. Memonopoliku dengan mengurung dan melecehkanku.

Niat baik malah mendatangkan nasib buruk, seharusnya aku tinggalkan saja mereka saat ku menemukan mereka dalam keadaan sekarat. Hal yang aku inginkan sendari awal begitu sederhana, hanya ingin hidup tenang, damai dan bebas. Namun, seakan langit tak menyetujui, aku tetap berenang di kubangan lumpur ini. Bertahan hidup dan terus dibuat gila oleh takdir yang akan menyeretku jatuh ke dalam neraka.