Seiring berlalunya waktu, orang-orang yang terinfeksi di Kota Xiaoxia juga meningkat.

Dalam waktu kurang dari dua menit setelah monster itu naik ke Tingkat Perak, sebuah gelombang mengejutkan datang dari tubuhnya dan ia menjadi Tingkat Perak-2 dan karenanya warna tubuhnya menjadi cerah.

Arang terus menyerangnya, tetapi tanaman rambat itu membalas dengan paksa. Sebuah dentuman keras bergema dan kali ini Arang terlempar oleh serangan itu, kepalanya menghantam dinding batu. Lin Huang bisa mendengar geraman kemarahan Arang meskipun ia tidak dapat menyaksikan apa yang sedang terjadi.

"Xiao Hei, kau butuh waktu berapa lama lagi?" Lin Huang panik, tetapi Xiao Hei tidak menjawabnya.

Setelah mementalkan Arang, tanaman rambat berwarna merah darah kembali menyerang tanah dan Lin Huang berada di bawahnya. Tak lama, tanah runtuh. Bola energi melindungi Lin Huang yang bersembunyi di bawahnya.

Lin Huang sangat gugup karena ia takut tanahnya bisa runtuh kapan saja.

Untungnya, tanaman rambat berw