Sebuah lara yang tak ada habisnya, mungkin memang sudah jadi takdir untuk selalu menemani Zara.
Tak ada yang benar-benar menerimanya, baik keluarga atau dalam lingkup pertemanan.
Terlahir dengan kulit kusam, dan jerawatan, sepertinya dianggap terlalu memalukan oleh kedua orang tuanya. Mama artis, Papa pun juga begitu. Intinya, keduanya terkenal. Tak urung identitas Zara sudah ditutup rapat sejak ia kecil.
Zara kira ... kisah percintaannya lebih baik. Nyatanya semua tak sesuai harapan. Zayn Arielo tak bisa ia gapai karena alasan ... dirinya si gadis buruk rupa.
Ya, ia kira sampai kapan pun, gadis buruk rupa sepertinya tak cocok bersanding dengan sang pangeran tampan seperti Zayn.
Sepertinya, sampai kapan pun, bahagia tak akan pernah ada dalam sejarah hidupnya.
Ketika cantik itu diukur dari seberapa mulus wajah elo,
Lalu apa yang bisa dilakukan Jeje sebagai seorang cewek yang hampir setiap hari berkutat dengan jerawat dan pasukannya?
Jangankan untuk mendapatkan wajah bersih dan bening, untuk sekedar menghentikan jerawatnya tumbuh saja Jeje sudah kerepotan setengah mati.
Cerita ini tentang Jeje,
Seorang cewek yang insecure dengan sejengkal bagian tubuh paling depan yang selalu bermasalah dengan Jerawat, komedo dan sejenisnya.
Lalu ketika cinta dengan manisnya datang kepada Jeje,
Sanggupkah Jeje menerima uluran tangan sang cinta ataukah Jeje harus mengabaikan karena insecure dengan jerawat-jerawatnya?
Warning, content mature! Please be wise to read when have chapter mature.
"Aku ... suka kamu!" ucap gadis itu dengan lantang, dia benar-benar berbuat nekad dengan menghadapi sang Cassanova sekolah, Saga.
Banyak mata memandangi mereka, Saga melihat sekelilingnya dan menatap tak suka. Bisa-bisanya wanita yang berdiri di hadapannya ini malah melakukan hal yang melakukan.
"Lo? Sadar diri! Berkacalah!" sentak Saga sambil berlalu, usai menepis kotak coklat yang disodorkan oleh Intan. "Gue enggak sudi berpacaran dengan gadis jelek kayak lo, dekil dan ... ah sudahlah! Jangan pernah muncul di hadapan gue lagi!" Saga berlalu pergi dari hadapan Naschye yang mencoba menahan air matanya.
Intan berusaha berubah, mempercantik diri. Dia yang memiliki wajah tak terawat dengan jerawat yang tumbuh di wajahnya dan juga kacamata bulat yang selalu bertengger di hidungnya.
12 tahun berlalu, kini berdirilah wanita dengan penampilan seksinya. Berbalut jas hijau armani dengan leather skirt di atas pahanya menampilkan kaki jenjangnya mampu membuat mata pria memandangnya penuh minat.
"Selamat datang, Nona Berliana," sambut Saga yang berdiri dan bersiap menyalami asisten pribadinya yang baru itu.
Matanya membulat penuh, memandangi wajah yang tersenyum di hadapannya.
"Intan?!"
Apa yang terjadi saat gadis yang dihinanya habis-habisan saat di sekolah kini menjelma menjadi dewi pemikat pria?!