Senja mendudukkan Amel di pangkuannya, sedangkan Terbit sibuk menyuapi balita itu dengan bubur ayam.
"Kok nggak diaduk buburnya?" tanya Senja.
"Kan biasanya juga nggak pernah diaduk," jawab Terbit acuh.
"Enakan diaduk padahal,"
"Nggak diaduk lebih enak," sewot Terbit.
"Diaduk apa nggak juga sama aja rasanya," sahut Galaksi yang datang bersama Bintang dan Bulan, cowok itu mendudukkan dirinya pada salah satu bangku kantin dekat Terbit.
"Beda," Senja dan Terbit menyahut bersamaan, menatap Galaksi tajam.
"Enak apa nggak itu relatif, yakali kalian berantem cuma gara-gara bubur," Bulan menggeleng pelan, "Malu tuh sama seragam,"
Pasangan itu kompak mendengus, kembali melakukan aktivitas mereka yang sempat tertunda.
"Bit bit,"
Terbit menoleh, menatap Amel yang baru saja memanggilnya, "Kenapa Mel? Udah kenyang?"
Amel mengangguk lucu membuat pipi berisinya ikut bergoyang.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com