Dikekaisaran Hoelscher tepatnya diistana kekaisaran, saat ini Kaisar ditempat ini sedang menunggu laporan bawahannya dengan hasil penyerangannya yang mereka lakukan pada dua tempat yang berbeda saat ini.
Sebenarnya, pemimpin kekaisaran Hoelscher atau lebih dikenal dengan Kaisar Gahard D. Hoelscher, tidak sedang membuat senjata seperti apa yang beredar saat ini. Dia lebih tertarik dengan demi-human yang bisa dilatih dengan sempurna dan menjadi seorang prajurit yang sangat kuat.
Hal ini, disebabkan karena beberapa waktu yang lalu, pihak kekaisaran ini diserang oleh beberapa demi-human yang dipimpin oleh seorang manusia kelinci. Para tentara sangat susah payah melumpuhkan mereka, hingga Kaisar sangat terpukau dengan tindakan mereka tersebut.
Dengan susah payah mereka mengintrogasi mereka, hingga akhirnya mereka menemukan bagaimana cara manusia kelinci tersebut menjadi sangat kuat saat ini.
"Lapor Yang Mulia, saat ini di Verbergen, tentara divisi pertama kita terpaksa mundur karena banyaknya jebakan berada didalam hutan dimana mereka tinggal" kata salah satu bawahan yang menghadap kepada Gahard saat ini.
"Lalu bagaimana dengan Erisen?" kata Gahard kepada bawahannya.
"Kami belum mendapatkan informasi apapun dari sana Yang Mulia, namun dipastikan pasukan kita akan berhasil menaklukannya" kata bawahannya tersebut.
"Kalau begitu, perintahkan semua prajurit untuk langsung menuju Verbergen" kata Gahard.
"Baiklah, Yang Mulia" jawab bawahannya dan langsung beranjak dari sana dan langsung mengirimkan perintah Kaisarnya menuju pasukan yang berada di Verbergen.
"Tetapi Kaisar, apakah hal ini tidak akan membuat pihak Heilight akan menyerang kerajaan kita?" kata seorang bangsawan terpengaruh ditempat tersebut kepada Gahard.
"Tenanglah, aku mendapatkan kabar bahwa pihak Kerajaan Heilight akan mengalami kehancuran sebentar lagi" kata Gahard. Sebenarnya, dia mendapatkan informasi ini dari seorang informan yang baru – baru ini mendekatinya.
"Lalu apakah kita tidak membantu Kerajaan mereka?" tanya salah satu bangsawan.
"Tentu, tetapi mereka harus menyiapkan bayarannya" kata Kaisar tersebut.
Tindakan Kaisar mereka saat ini, sempat membuat beberapa orang sangat bingung, terlebih lagi penyerangan kota Erisen. Sebenarnya mereka sangat bingung mengapa Kaisar mereka menyerang wilayah dari kerajaan Heilight, terutama mereka memiliki pertemanan sangat erat dengan kerajaan tersebut.
Namun yang mereka tidak ketahui, seseorang saat ini berhasil menghasut Kaisar mereka, untuk memperbudak pihak demi-human semakin intens, karena masternya mendeteksi sebuah bidak baru yang sedang mengganggu mereka.
"Baiklah, jika kalian sudah mendapatkan informasi lagi, segera menginformasikannya kepadaku" kata Gahard dan keluar dari ruangan tersebut.
Disisi lain, ditempat yang dianggap akan berhasil ditaklukan oleh pihak kekaisaran, saat ini mayat para prajurit yang menyerang kota ini, sudah sepenuhnya dikumpulkan dan membentuk sebuah gunung orang mati.
Zen lalu mengeluarkan skill apinya dan membakar tumpukan mayat tersebut hingga menjadi abu saat ini. Dia tidak bisa membiarkan mayat tersebut memenuhi kota Erisen, dan akan menyebabkan sebuah masalah lain yang akan diterima kota ini.
"Apakah kalian baik – baik saja?" tanya Zen kepada semua wanitanya yang sudah berkumpul bersamanya saat ini.
"Kami baik – baik saja Zen, walaupun ini pertama kalinya kami mengalami kejadian seperti ini" balas Suguha diikuti anggukan oleh beberapa orang dari wanitanya.
"Namun Master, bukankah tempat ini merupakan tempat asal dari Myu?" tanya Tio kepada Zen, karena melihat banyaknya ras dagon ditempat ini.
"Yap, dan aku sudah menemukan Mamanya ditempat ini" kata Zen.
"Benarkah? Lalu diaman dia?" kata Shea yang mulai melihat sekeliling tempat tersebut.
"Dia berada di Alaska, jika kalian ingin bertemu dengannya kalian bisa pergi kesana" kata Zen.
Akhirnya mereka hanya mengangguk dan memutuskan untuk membantu para penduduk yang berada ditempat ini terlebih dahulu, sebelum mereka kembali ke Alaska dan mencari tahu rupa dari ibu kandung dari Myu.
Hari sudah mulai sore, dimana semua penduduk dikota ini sudah sepenuhnya diobati dan warganya yang menjadi korban sudah dikuburkan ditempat ini. Penyerangan ini menjadi bencana yang menyakitkan bagi kota ini, terlebih lagi sekarang hampir sepenuhnya kota ini terkena dampak dari penyerangan tadi.
"Kalu begitu kami akan melaporkannya kepada pihak kerajaan, Zen-san" kata salah satu prajurit yang selamat dari penyerangan dari pihak Kekaisaran.
"Baiklah" kata Zen, namun didalam hatinya dia sudah memikirkan beberapa tindakan dari pihak kerajaan, atas keterlibatannya beserta kelompoknya ditempat ini.
Akhirnya Zen melihat pihak prajurit kerajaan Heilight yang selamat dari penyerangan tersebut, mulai meninggalkan kota ini untuk melaporkan apa yang terjadi disini.
Zen akhirnya yang melihat prajurit tersebut pergi, lalu mulai menuju kesebuah rumah dimana tempat berkumpulnya semua wanitanya yang sedang menunggunya. Zen pelahan memasuki rumah tersebut, yang ternyata merupakan rumah dari Remia.
"Kami akan kembali ke Alaska Zen" kata Yue.
"Baiklah, tetapi lebih baik kalian akan kukembalikan menuju Horaud dan kembali dari sana" kata Zen.
"Baiklah" kata mereka serempak, namun satu orang diantara mereka mulai bahagia setelah Zen mengatakan seusatu kepadanya.
"Tetapi, bisakah Kaori mengikutiku kembali ke Ankaji untuk menyelesaikan permasalah kota tersebut?" tanya Zen.
"Baiklah" kata Kaori yang langsung menerima tawaran Zen. Namun beberapa dari saudara perempuan mereka mulai kesal dengan Zen saat ini, karena hanya mengajak Kaori saja untuk pergi menuju kota Ankaji.
Memang semenjak Zen memasuki labirin yang terletak dibawah laut, Kaori sudah mengetahui rahasia Zen, beserta mengunjungi dunia dari Asuna dan lainnya yang merupakan Jepang yang berbeda dengan duniannya.
"Bukankah kalian ingin melihat Mama kandung dari Myu?" tanya Zen.
"Tetapi kami juga ingin mengikutimu Zen" kata Shizuku kemudian.
"Baiklah, tetapi aku tidak bisa membawa kalian semua, dan juga aku hanya sebentar saja berada dikota itu dan akan melanjutkan perjalananku kembali" kata Zen.
Akhirnya mereka mulai beremuk dan memutuskan hanya membiarkan Shizuku bersama Kaori yang pergi bersama Zen, karena Shizuku belum pernah sama sekali berpergian bersama Zen. Terlebih lagi, Zen mengatakan bahwa mereka hanya menyelesaikan masalah dikota itu dan langsung kembali.
"Ah.. dan jangan lupa untuk kembali ke Alaska Zen, kami mempunyai kejutan untukmu" kata Yue.
"Baiklah, aku akan menantikannya" jawab Zen.
Akhirnya Zen menteleportkan mereka kembali kekota Horaud dan membiarkan mereka kembali menuju Alaska dari sana. Sedangkan disisi lain, Shizuku dan Kaori akhirnya bersiap menuju kekota Ankaji.
Setelah mereka berpamitan dengan seluruh penduduk dikota ini, yang sangat sedih melepaskan kepergian mereka, akhirnya mereka juga mulai menghilang dari sana dan akhirnya tiba didekat kota Ankaji yang terdapat lingkaran sihir yang sudah dubuat oleh Zen ditempat ini.
"Baiklah mari kita memasuki kota ini" kata Zen, dan mereka bertiga mulai beranjak dari sana.
Mereka akhirnya mulai berjalan memasuki kota ini, yang dipenuhi dengan pedagang yang ingin mencoba keberuntungan mereka, untuk menjual berbagai hal pada kota yang pernah mengalami krisis saat ini.
Namun saat mereka melewati beberapa kereta yang mengangkut barang dagangan, Shizuku dan Kaori dikejutkan dengan suara yang sedang memanggil nama mereka. Mereka mulai menengok asal suara tersebut dan terkejut saat ini.
"Lily?"