webnovel

ZEN: Didunia Fiksi

Seorang remaja pria yang meninggal karena menyelamatkan teman masa kecilnya. Remaja itu lalu ditemukan oleh sebuah cahaya dan diberikan kehidupan kedua, untuk menjelajahi dunia anime dengan system yang diberikan kepadanya. . . Perhatian: - Saya tidak memiliki karakter apapun yang ada didalam cerita ini. - Saya juga tidak memiliki gambar yang digunakan pada sampul. - Cerita ini akan beralur lambat namun kadang kadang cepat. - Saya adalah penulis baru, saya membuat novel ini hanya karena kesenangan semata dan untuk belajar. Jadi jika ada masukan, saya akan sangat amat terbuka untuk menerimanya.

AciaRhel · Anime e quadrinhos
Classificações insuficientes
275 Chs

Awal dari Akhir

Saat ini semua pasukan dari kelompok pengambil alih sudah berada dibalik pintu masuk keruang boss lantai 75. Saat ini semua player yang ada disini mulai mempersiapkan semua hal untuk melawan monster ini.

Saat ini Zen, Asuna dan Silica mulai memfokuskan diri mereka untuk cepat mengakhiri boss lantai tersebut agar Zen dapat membutikan hipotesanya.

"Aku sangat gugup Zen-san, pertarungan dilantai ini suasananya tidak seperti biasanya" kata Silica.

"Tenanglah Silica, kupastikan tidak ada yang dapat menyakitimu" kata Zen sambil menepuk kepala Silica.

Mendengar ini Silica sangat senang, dan mulai menghilangkan perasaan gugupnya yang dialami sebelumya. Bukan hanya Silica, Asuna saat ini juga merasakan perasaan yang sama oleh Silica, namun melihat Zen menggenggam tangannya, Asuna lalu membuang semua pikirannya tersebut.

"Apa kalian sudah siap?" kata pemimpin penyerangan ini yaitu Heathcliff kepada semua player yang sudah terlihat bersiap untuk memasuki runagan boss itu.

"Kuperingatkan, kelompoku hanya bertugas untuk menahan serangan boss lantai ini, jadi pastikan kalian menyerangnya dengan kemampuan terbaik kalian saat kami berhasil mengalihkan perhatian monster tersebut." Kata Heathcliff

"Dan pertarungan ini sangatlah sulit, jadi pastikan kalian melindungi diri kalian sendiri dan mengalahkan boss lantai itu. Karena aku yakin kalian pasti dapat melakukannya" Lanjutnya

"Demi kebebesan kita semua" teriak Heathcliff mengakiri kata – kata penyemangatnya.

Mendengar ini seluruh player mulai menumbuhkan rasa percaya diri mereka untuk melawan boss lantai ini. Mereka mulai berteriak guna menghilangkan rasa takutnya dan menyemangati satu sama lainnya.

"Apakah kau siap Asuna, Silica?" tanya Zen. Dan dibalas anggukan tegas dari mereka berdua.

Lalu Zen mulai mengeluarkan kedua pedangnya, Asuna sudah memegang rapiernya dan Silica sudah menggunakan kedua dagernya bersiap untuk memasuki ruangan boss tersebut.

Melihat semua player siap, Heathcliff mulai membuka pintu ruangan itu. Ruangan itu sangat gelap, bahkan semua player disini masih belum melihat siluet apapun didalamnya.

"Pasukan Serang!!" teriak Heathcliff

Semua player yang mendegar teriakan itu mulai memasuki ruangan gelap itu bersama. Saat mereka memasuki ruangan itu, pintu masuk yang mereka gunakan sebelumnya mulai menghilang. Semua player mulai bersiap, tetapi mereka tidak melihat monster apapun didalam sini.

Ruangan ini begitu sunyi, bahkan semua player mencoba untuk tidak membuat suara apapun karena sangat fokus guna menemukan keberadaan boss lantai ini yang masih belum menampakan dirinya.

Tiba – tiba suara sebuah sesuatu merayap terdengar dari atas mereka, dan akhirnya bisa melihat monster yang mereka cari sedari tadi. Monster itu berbentuk kelabang dengan tulang diseluruh tubuhnya.

"The Skul Reaper" gumam semua player disitu melihat nama monster itu yang sedang berada diatas mereka.

"Menyebar" teriak Heathcliff dan semua player mulai meninggalkan lokasi dimana boss itu akan mendarat.

Namun sialnya masih ada player yang terlambat bergerak hingga monster itu berhasil menebas mereka hingga player tersebut meninggal ditempat ini. Melihat ini semua ekspresi player menggelap, tidak seperti ruangan ini yang mulai menerang.

Mereka begitu kaget karena para player itu berhasil dikalahkan dengan sekali tebasan. Monster itu kembali beraksi, saat ini dia mengincar seorang player, namun serangan itu berhasil dihalangi oleh Heathcliff menggunakan perisainya.

Namun sialnya, player itu tetap meninggal dikarenakan serangan dadakan yang dilancarkan monter itu menggunakan sabit yang satunya saat sabit pertama behasil ditahan oleh heathcliff. Kirito juga mencoba menyelamatkan sebuah player, namun saat dirinya mulai terdesak, Hachi datang membantunya.

Sedangkan kelompok Zen sendiri mencoba memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menyerang monster tersebut. Monster itu yang melihat kelompok Zen akan menyerangnya mencoba untuk melawannya, namun serangan sabit pertamanya berhasil ditangkis oleh Zen.

Saat sabit kedua akan menyerang teman kelompoknya, Asuna yang melihat ini langsung menggunakan skill kecepatannya untuk menghindar dan mencoba menyerang balik, namun sialnya serangan sabit monster itu amatlah cepat dan akan menyerangnya.

Lalu dua buah tebasan muncul untuk menghalangi serangan tersebut, Silica yang saat itu berada di belakang Asuna, langsung membantunya menahan serangan tersebut walaupun Hpnya sudah mulai berkurang atas serangan itu. Untungnya Pina sahabat dari Silica langsung memulihkan HP dirinya.

Melihat monster itu teralihkan, kelompok Zen langsung menyerang bagian rusuk monster tersebut. Hal ini diikuti beberapa player, namun beberapa player yang menyerang bagian ekorya, semuanya mulai meninggal dikarenakan ekornya yang dapat digunakan sebagai senjata oleh monster tersebut.

Kelompok Zen tidak gentar, saat para kelompok Knight of Blood mengalihkan perhatian monster itu untuk menyerang mereka, Zen, Asuna dan Silica memfokuskan menghabisi monter tengkorak ini.

Seranga kelompok Zen dan kelompok lainnya membuahkan hasil, perlahan – lahan HP monster itu menyentuh warna merah.

"Semuanya Serang!" teriak Heatcliff melihat monster itu yang akan terkalahkan. Semua player yang mendengar teriakan ini langsung mengerumuni monter tersebut dan mulai mengalahkannya.

[CONGRATULATION]

Sebuah layar muncul didepan mereka setelah mereka berhasil menggalahkan monster tersebut.

Semua player hendak merayakan keberhasilan mereka, tetapi mereka mulai tertunduk dan meratapi keadaan mereka saat ini. Mereka semua kelelahan baik secara fisik dan mental, dikarenakan penyerangan ini termasuk memakan banyak korban jiwa.

"Irene apakah aku bisa melakukannya sekarang?" kata Zen bertanya kepada Irene, setelah mereka baru saja mengalahkan monster tersebut.

[Menurut misi, Kakak bisa mengalahkan Kayaba Akihiko setelah mengalahkan boss lantai 75, jadi Kakak bisa melakukannya sekarang] balas Irene

Tanpa pikir panjang, Zen melihat Heatcliff yang mulai teralihkan memperhatikan para player disini, langsung mengaktifkan Sword Skillnya dan secepat kilat berada diepan Heathcliff dan menebasnya,

[Immortal Object]

Sesuatu menghalangi serangan Zen ini.

"Yo Kayaba" kata Zen dengan senyum menakutkannya.

Meliaht ini semua player disini merasa sangat terkejut atas apa yang mereka lihat dan dengar. Semua player disini tidak menyangka akan kejadian ini.

"Imortal objek? Apa mahsutmu ini Ketua?" kata Sachi yang berada disebelah Kirito.

"Ternyata Hipotesaku benar, orang didepan kita merupakan orang yang menjebak kita semua disini" kata Zen.

Asuna dan Silica yang berada disebelahnya juga sangat terkejut, walaupun Zen sudah menyebutkan tentang perkiraannya yang dirahasiakannya, tetapi ini sangat membuat mereka terkejut karena ini yang Zen perkirakan sebelumnya.