"Kakak, apakah Naya masih disini?" Arunika merasa bersalah terhadap Zayn dan Naya terutama kepada Naya yang sangat mncintainya seperti mencintai adik kandungnya sendiri.
"Masih sayang, dia sedang menonton televisi di ruang tengah. Apakah kamu mau menemuinya?" Arunika menganggukkan kepalanya dan Zayn segera meletakkan laptopnya dan menggendong Arunika lalu membawanya keluar dari kamar menuju ruang tengah dimana Naya berada. Zayn meletakkan Arunika di sofabed di depan televisi dan Zayn kembali mengambil laptopnya untuk meneruskan pekerjaannya.
"Arunika, bagaimana keadaanmu, Sayang?" Naya tersenyum dan mendekati Arunika. Naya kembali mencium adik kecilnya dengan penuh kasih sayang.
"Naya, maafkan aku baru bisa menemuimu. Aku sangat lelah tadi jadi aku malah tertidur. Lagipula, kata Kakak Zayn, kamu akan tiba besok. Kenapa hari ini sudah tiba?" Arunika sangat kepo, dia masih sedikit cemburu kepada Naya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com