"Rafi, Ayya kalian pulang besok, sebentar lagi kamu ujian. Setelah itu kalian akan pergi ke Mesir untuk belajar disana, Umi tidak apa-apa nak, nanti saja saat empat puluh harinya Abi kalian kembali lagi." Kirana sudah memutuskan dan Ayya juga Rafi hanya bisa mematuhi perintah uminya. Ayya dan Rafi pun berkemas dan besok pagi- pagi sekali mereka sudah harus berangkat.
"Ayya, kenapa matamu masih sembab...?" Rafi tidak tega melihat Ayya bersedih.
"Tidak apa-apa kak, Ayya itu dekat sekali dengan Abi wajarkan kak kalau Ayya merasa kehilangan?" tanya Ayya pada Rafi.
"Boleh kok Ayya, kita ini manusia, wajar saat seseorang yang dekat dengan kita dan sangat kita cintai meninggalkan kita akan merasa kehilangan." Rafi tidak menyalahkan Ayya.
"Kak Rafi, Ayya ingin dipeluk..." Ayya sekarang mengerti hubungannya dengan Rafi, tetapi dia pura-pura tidak tahu, dia akan bersikap seperti biasanya meski sebenarnya hatinya sangat bahagia.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com