webnovel

Your Presence

Ketika fisik sudah tidak mampu untuk bertahan lagi, harapan terakhir agar diri tak menggila hanyalah pada batin dan akal sehat. Namun, bagaimana jika akal sehat sudah mulai tak bisa diajak untuk berkompromi lagi? Adit, sebagai contoh dari sekian anak yang merasa kurang beruntung akibat menjadi korban dalam kekerasan rumah tangga orang tuanya. Menjadi sasaran empuk kala sang Ayah dan Ibu tengah lelah karena perkerjaan mereka, bahkan membuat Adit sudah sangat lelah untuk terus bertahan di dunia yang begitu kejam untuknya. Nurani sudah menghilang, batin pun mulai berbisik agar enyah dari dunia yang kejam ini. Mengakhiri hidup mungkin, menjadi akhir kisah Adit yang begitu kelam. Agar ia bisa lepas dari kedua orang tua nya yang tak menginginkannya untuk terlahir ke dunia ini. Namun .... "Kalo mau bunuh diri jangan di sini, Aa ganteng!" Suara khas sang gadis yang terus menggema, mengganggu pikiran Adit hingga akal sehatnya perlahan kembali membaik. "Siapa dia? Mengapa aku selalu memikirkannya?" Akankah, Tuhan mempertemukan Adit dengan gadis yang berhasil mencegah dirinya untuk mengakhiri hidupnya itu? Atau, kah sebaliknya? Apakah Adit akan mendapatkan kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan sejak berusia 5 tahun hingga sekarang?

AQUELLA_0803 · Urbano
Classificações insuficientes
278 Chs

Undangan.

Seminggu berlalu, Oliv juga sudah tidak lagi bertemu Bram. Damar, tengah sibuk di rumah sakit karena jadwal operasinya seminggu ini sangat padat. Adit dan Tuan Dimas juga tengah sibuk, mengurus perusahaan cabang yang ada di Solo. Ayah dan anak itu akhirnya pulang ke Bandung, karena urusannya sudah selesai. Saat mereka berdua masuk ke dalam rumah, tiba-tiba saja asisten rumah tangga yang bekerja di rumah menghampiri ayah dan anak tersebut.

"Tuan, ini undangan untuk Tuan Dimas, Aden Adit dan Non Oliv. Ini undangan pernikahan Nyonya Winda dan kekasihnya.." jelas Asisten rumah tangga dengan ragu.

Tuan Dimas mengambil undangan tersebut, kemudian asisten rumah tangga langsung menuju dapur melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda. Paruh baya itu membuka undangan tersebut, dan ternyata besok adalah hari pernikahan sang mantan istri. Adit yang melihatnya langsung, menghela napas dengan pelan.

"Papa datang?" Tanya Adit.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com