Seminggu berlalu, Oliv juga sudah tidak lagi bertemu Bram. Damar, tengah sibuk di rumah sakit karena jadwal operasinya seminggu ini sangat padat. Adit dan Tuan Dimas juga tengah sibuk, mengurus perusahaan cabang yang ada di Solo. Ayah dan anak itu akhirnya pulang ke Bandung, karena urusannya sudah selesai. Saat mereka berdua masuk ke dalam rumah, tiba-tiba saja asisten rumah tangga yang bekerja di rumah menghampiri ayah dan anak tersebut.
"Tuan, ini undangan untuk Tuan Dimas, Aden Adit dan Non Oliv. Ini undangan pernikahan Nyonya Winda dan kekasihnya.." jelas Asisten rumah tangga dengan ragu.
Tuan Dimas mengambil undangan tersebut, kemudian asisten rumah tangga langsung menuju dapur melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda. Paruh baya itu membuka undangan tersebut, dan ternyata besok adalah hari pernikahan sang mantan istri. Adit yang melihatnya langsung, menghela napas dengan pelan.
"Papa datang?" Tanya Adit.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com