webnovel

Your Presence

Ketika fisik sudah tidak mampu untuk bertahan lagi, harapan terakhir agar diri tak menggila hanyalah pada batin dan akal sehat. Namun, bagaimana jika akal sehat sudah mulai tak bisa diajak untuk berkompromi lagi? Adit, sebagai contoh dari sekian anak yang merasa kurang beruntung akibat menjadi korban dalam kekerasan rumah tangga orang tuanya. Menjadi sasaran empuk kala sang Ayah dan Ibu tengah lelah karena perkerjaan mereka, bahkan membuat Adit sudah sangat lelah untuk terus bertahan di dunia yang begitu kejam untuknya. Nurani sudah menghilang, batin pun mulai berbisik agar enyah dari dunia yang kejam ini. Mengakhiri hidup mungkin, menjadi akhir kisah Adit yang begitu kelam. Agar ia bisa lepas dari kedua orang tua nya yang tak menginginkannya untuk terlahir ke dunia ini. Namun .... "Kalo mau bunuh diri jangan di sini, Aa ganteng!" Suara khas sang gadis yang terus menggema, mengganggu pikiran Adit hingga akal sehatnya perlahan kembali membaik. "Siapa dia? Mengapa aku selalu memikirkannya?" Akankah, Tuhan mempertemukan Adit dengan gadis yang berhasil mencegah dirinya untuk mengakhiri hidupnya itu? Atau, kah sebaliknya? Apakah Adit akan mendapatkan kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan sejak berusia 5 tahun hingga sekarang?

AQUELLA_0803 · Urbano
Classificações insuficientes
278 Chs

Putri Sensitif.

Putri tengah berada di dalam mobil sambil menunggu, Adit. Sang suami tengah membeli minuman yang diinginkan, Putri. Gadis tersebut mengusap perutnya yang buncit dan tatapannya langsung tertuju pada Sinta yang tengah duduk di tepi jalan.

"Bukannya itu Sinta? Tapi kenapa di ada di tepi jalan? Pakaiannya juga, aduh kok bisa gitu sih?" Tanya Putri.

Gadis itu langsung keluar dari dalam mobil dan menghampiri Sinta. Putri duduk di samping Sinta yang tengah menggendong boneka yang sangat kumuh. Putri memegang bahu Sinta dan gadis itu terkejut, ia langsung menjauh dari Putri. Sinta menyambi kayu karena dia benar-benar sangat trauma bersama orang lain. Di sampingnya juga ada anak bayi yang dibaluti kain kumuh.

"Menjauh!" Teriak Sinta.

"Sinta ini aku, Put--,"

"Pergi!" Teriak Sinta.

Gadis itu mendorong tubuh Putri hingga ia akan terjatuh, jika tidak ditahan oleh Adit. "Ma, kenapa Mama ada di sini? Papa suruh Mama diem di dalam mobil 'kan.." ujar Adit.

"Itu ada Sin--,"

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com