webnovel

Your Presence

Ketika fisik sudah tidak mampu untuk bertahan lagi, harapan terakhir agar diri tak menggila hanyalah pada batin dan akal sehat. Namun, bagaimana jika akal sehat sudah mulai tak bisa diajak untuk berkompromi lagi? Adit, sebagai contoh dari sekian anak yang merasa kurang beruntung akibat menjadi korban dalam kekerasan rumah tangga orang tuanya. Menjadi sasaran empuk kala sang Ayah dan Ibu tengah lelah karena perkerjaan mereka, bahkan membuat Adit sudah sangat lelah untuk terus bertahan di dunia yang begitu kejam untuknya. Nurani sudah menghilang, batin pun mulai berbisik agar enyah dari dunia yang kejam ini. Mengakhiri hidup mungkin, menjadi akhir kisah Adit yang begitu kelam. Agar ia bisa lepas dari kedua orang tua nya yang tak menginginkannya untuk terlahir ke dunia ini. Namun .... "Kalo mau bunuh diri jangan di sini, Aa ganteng!" Suara khas sang gadis yang terus menggema, mengganggu pikiran Adit hingga akal sehatnya perlahan kembali membaik. "Siapa dia? Mengapa aku selalu memikirkannya?" Akankah, Tuhan mempertemukan Adit dengan gadis yang berhasil mencegah dirinya untuk mengakhiri hidupnya itu? Atau, kah sebaliknya? Apakah Adit akan mendapatkan kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan sejak berusia 5 tahun hingga sekarang?

AQUELLA_0803 · Urbano
Classificações insuficientes
278 Chs

Liburan Usai.

Adit dan yang lain sudah berada di rumah masing-masing. Tiga hari yang lalu mereka sudah kembali ke Bandung. Kini mereka memulai pekerjaan seperti biasanya. Adit tengah makan di meja makan, bersama Putri dan anak kembarnya.

"Wah, anak Papa lahap banget makannya.." ujar Adit.

"Iya dong, Pa. Biar cepat besar ya, sayang.." balas Putri sambil tersenyum menyuapi anaknya makan.

Eric dan Ervin menganggukkan kepala mereka. Adit tersenyum dan selesai memakan sarapannya. Ia duduk di samping Ervin dan mengambil alih piring yang ada di tangan Putri. "Sekarang Mama yang makan, biar Papa yang suapin mereka berdua.." ujar Adit.

"Eh, nanti baju Papa kotor loh.." jawab Putri.

"Enggak bakalan, Ma. Lebih baik Mama makan aja ya," lanjut Adit menyuapi kedua anaknya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com