webnovel

Your Presence

Ketika fisik sudah tidak mampu untuk bertahan lagi, harapan terakhir agar diri tak menggila hanyalah pada batin dan akal sehat. Namun, bagaimana jika akal sehat sudah mulai tak bisa diajak untuk berkompromi lagi? Adit, sebagai contoh dari sekian anak yang merasa kurang beruntung akibat menjadi korban dalam kekerasan rumah tangga orang tuanya. Menjadi sasaran empuk kala sang Ayah dan Ibu tengah lelah karena perkerjaan mereka, bahkan membuat Adit sudah sangat lelah untuk terus bertahan di dunia yang begitu kejam untuknya. Nurani sudah menghilang, batin pun mulai berbisik agar enyah dari dunia yang kejam ini. Mengakhiri hidup mungkin, menjadi akhir kisah Adit yang begitu kelam. Agar ia bisa lepas dari kedua orang tua nya yang tak menginginkannya untuk terlahir ke dunia ini. Namun .... "Kalo mau bunuh diri jangan di sini, Aa ganteng!" Suara khas sang gadis yang terus menggema, mengganggu pikiran Adit hingga akal sehatnya perlahan kembali membaik. "Siapa dia? Mengapa aku selalu memikirkannya?" Akankah, Tuhan mempertemukan Adit dengan gadis yang berhasil mencegah dirinya untuk mengakhiri hidupnya itu? Atau, kah sebaliknya? Apakah Adit akan mendapatkan kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan sejak berusia 5 tahun hingga sekarang?

AQUELLA_0803 · Urbano
Classificações insuficientes
278 Chs

Hari H.

Eric bangun dari tidurnya dan melihat Putri tengah tidur dalam posisi duduk di samping kasur. Pria itu bangun dan menggendong ibunya agar berbaring di atas kasurnya. Eric berjalan ke dalam kamar mandi, agar badannya menjadi segar. Setelah lima menit berlalu, Putri bangun dan melihat ke sekeliling kamar anaknya. Ia tak menemukan Eric yang masih dalam keadaan tidak enak badan.

"Eric kamu di dalam kamar mandi?" Tanya Putri.

"Iya, Ma.." teriak Eric.

"Kamu udah enakan badannya? Kalau belum gak usah mandi sayang, nanti badan kamu panas lagi loh.." lanjut Putri.

"Gapapa, Ma. Eric gapapa kok. Jam berapa kita ke hotelnya?" Tanya Eric.

"Dua jam lagi sayang, Mama siapkan baju yang akan kamu pakai ya. Nanti kalau ada perlu apa-apa kasih tau Mama.." ujar Putri.

"Siap, Ma.." lanjut Eric.

Wanita paruh baya itu langsung keluar dari dalam kamar. Ia berjalan ke kamar Ervin dan melihat anak laki-laki nya sudah berpakaian rapi. Ervin sudah memakai jas yang senada dengan Adit.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com