webnovel

Your Presence

Ketika fisik sudah tidak mampu untuk bertahan lagi, harapan terakhir agar diri tak menggila hanyalah pada batin dan akal sehat. Namun, bagaimana jika akal sehat sudah mulai tak bisa diajak untuk berkompromi lagi? Adit, sebagai contoh dari sekian anak yang merasa kurang beruntung akibat menjadi korban dalam kekerasan rumah tangga orang tuanya. Menjadi sasaran empuk kala sang Ayah dan Ibu tengah lelah karena perkerjaan mereka, bahkan membuat Adit sudah sangat lelah untuk terus bertahan di dunia yang begitu kejam untuknya. Nurani sudah menghilang, batin pun mulai berbisik agar enyah dari dunia yang kejam ini. Mengakhiri hidup mungkin, menjadi akhir kisah Adit yang begitu kelam. Agar ia bisa lepas dari kedua orang tua nya yang tak menginginkannya untuk terlahir ke dunia ini. Namun .... "Kalo mau bunuh diri jangan di sini, Aa ganteng!" Suara khas sang gadis yang terus menggema, mengganggu pikiran Adit hingga akal sehatnya perlahan kembali membaik. "Siapa dia? Mengapa aku selalu memikirkannya?" Akankah, Tuhan mempertemukan Adit dengan gadis yang berhasil mencegah dirinya untuk mengakhiri hidupnya itu? Atau, kah sebaliknya? Apakah Adit akan mendapatkan kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan sejak berusia 5 tahun hingga sekarang?

AQUELLA_0803 · Urbano
Classificações insuficientes
278 Chs

Eric si Pria Tampan.

Keesokan harinya, Eric tengah duduk di kantin sekolah sambil memainkan ponsel miliknya. Para tatapan siswi sekolah, tertuju pada Eric yang tengah main ponsel.

'Demi apa? Cakep banget atuh sayangnya aku..'

'Heh! Ngaku-ngaku anjir, mana ada sayang kamu. Pacar aku itu, jangan gatel deh..'

'Dih kalian PD banget, jelas-jelas aku pacar nya Eric..'

Begitulah percakapan para siswi yang ada di kantin. Kezia masuk ke kantin bersama Ervin, para siswi menatap tajam Kezia, karena gadis itu selalu ada di samping Ervin. Rafael juga masuk ke kantin dan menatap Eric dengan tatapan datar. Eric yang sedari tadi diam, langsung berdiri dan saat ia akan menjauh dari mereka bertiga, Ervin menahan tangan kembarannya.

"Gabung aja kali," ujar Ervin.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com