webnovel

Your Presence

Ketika fisik sudah tidak mampu untuk bertahan lagi, harapan terakhir agar diri tak menggila hanyalah pada batin dan akal sehat. Namun, bagaimana jika akal sehat sudah mulai tak bisa diajak untuk berkompromi lagi? Adit, sebagai contoh dari sekian anak yang merasa kurang beruntung akibat menjadi korban dalam kekerasan rumah tangga orang tuanya. Menjadi sasaran empuk kala sang Ayah dan Ibu tengah lelah karena perkerjaan mereka, bahkan membuat Adit sudah sangat lelah untuk terus bertahan di dunia yang begitu kejam untuknya. Nurani sudah menghilang, batin pun mulai berbisik agar enyah dari dunia yang kejam ini. Mengakhiri hidup mungkin, menjadi akhir kisah Adit yang begitu kelam. Agar ia bisa lepas dari kedua orang tua nya yang tak menginginkannya untuk terlahir ke dunia ini. Namun .... "Kalo mau bunuh diri jangan di sini, Aa ganteng!" Suara khas sang gadis yang terus menggema, mengganggu pikiran Adit hingga akal sehatnya perlahan kembali membaik. "Siapa dia? Mengapa aku selalu memikirkannya?" Akankah, Tuhan mempertemukan Adit dengan gadis yang berhasil mencegah dirinya untuk mengakhiri hidupnya itu? Atau, kah sebaliknya? Apakah Adit akan mendapatkan kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan sejak berusia 5 tahun hingga sekarang?

AQUELLA_0803 · Urbano
Classificações insuficientes
278 Chs

Amarah Adit.

Di rumah sakit,

Putri sudah di periksa dan syukurlah wanita paruh baya itu baik-baik saja. Luka yang ada di punggung juga sudah diobati. Adit merasa lega dan langsung menggenggam tangan Putri dengan erat.

"Untunglah Mama baik-baik saja. Papa khawatir banget loh sama, Mama..." Ucap Adit.

"Mama gapapa kok, Pa. Cuma luka bisa aja.." balas Putri.

"Iya luka biasa, luka karena tusukan paku berkarat. Itu bahaya loh Ma, untung aja gak ada tanda tetanus. Papa lega," lanjut Adit yang langsung memeluk sang istri.

"Aw, pelan-pelan. Sakit tau," ujar Putri.

Adit terkejut dan menjauhkan tangannya dari punggung, Putri. "Maaf Ma, Papa gak sengaja.." balas Adit.

"Iya sayang, pulang aja yuk. Mama mau liat Emma, pasti anak kita ketakutan loh.." ucap Putri.

Ceklek!

Eric masuk ke dalam UGD, sambil membawa minuman. "Mama udah gapapa? Mana yang sakit? Aish siapa sih yang berani buat Mama kaya gini, kasih tau Eric sekarang..." Ucap Eric.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com