Sesampainya di sana, aku melihat gadis itu tengah menonton televisi sendirian. Ku hampiri dia. "Hai!" sapaku. Stella tampak senang dan hendak mencium aku. Dengan cepat aku menghindar.
"Kenapa?" tanyanya kecewa.
"Ada cctv, aku gak mau keliatan buruk di mata ayah kamu," jawabku berbohong. Dia tertawa lalu mengangguk.
"Oke. Oh iya, kamu dari mana aja sih? Aku teleponin juga, malah gak aktif." Aku mengeluarkan handphoneku. Sial! Ternyata benda ini kehabisan baterai.
"Ada kerjaan dan aku lupa buat ngecas hp. Ngomong-ngomong nanti malem temen kamu dateng lagi?" tanyaku basa-basi. Dia mengangguk.
"Iya. Katanya ada yang mau didiskusiin tentang tugas dari dosen," jawab Stella.
"Kenapa dia dateng malam terus?"
"Karena siangnya dia kerja, Sayang. Dia gak bisa dateng pagi atau sore karena ada kesibukan lain, mungkin." Ku anggukkan kepalaku.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com