Ify Alyssa, gadis cantik yang mampu memberikan kebahagian untuk seorang Mario itu kini tengah memperhatikan hingar bingar yang sedang terjadi dilapangan dengan tenang. Disaat teman-temannya tengah bersiap, Ify malah duduk anteng di koridor.
Rio tersenyum tipis melihatnya, lalu tanpa banyak kata berjalan mendekati gadis itu dan ikut duduk disampingnya "Hai!"
Ify menoleh lalu tersenyum "Hei!"
"Gak siap-siap juga? Malah duduk disini" tanya Rio lembut
Entah kenapa, Ify mendadak canggung. Apalagi saat mendengar suara Rio yang mendadak lembut. Asal kalian tahu, Ify tuh lemah sama suara lembut Rio.
"Malah nerveous sih kalo siap-siap gitu"
Hening. Ify dengan kecanggungannya dan Rio dengan segala pemikirannya. Yo tumben mikir? Eh
"Fy!" Ify menoleh, matanya tepat bertubrukan dengan mata elang Rio.
"Gue kemana aja sih? Baru sadar kalo si Malika ganteng?"
"Kenapa Kak?"
Rio terdiam sejenak, lalu merubah posisinya menjadi menghadap Ify sepenuhnya "Em, gimana ya ngomongnya. Bingung"
Ify mengernyit, tumben mau ngomong aja bingung biasanya juga asal bunyi. "Tumbenan, mau ngomong apaan sih?" Seketika rasa canggung itu menguar, lenyap.
"Ngomongin tentang kita"
"Eh?"
"Aduh, udah deh lanjut aja"
"Gue suka sama lo" ujar Rio cepat
"Gue udah tau" jawab Ify kalem
Rio terdiam, membenarkan perkataan Ify. Lagian siapa juga yang gak tahu kalau Rio menyukai Ify? Sepertinya sepenjuru Bina Bangsa mengetahui semuanya, mungkin sampe Ibu kantin?.
"Gue tuh bingung Fy"
"Bingung kenapa sih Kak? Daritadi bingung-bingung mulu lo?" Tanya Ify
"Gue bingung mau nembak lo nya gimana" ujar Rio yang sukses membuat Ify melongo hebat. Yo, to the point banget. "Mau romantis gitu, lo tau sendiri deh gue gimana"
Ify reflek mengangguk, menurut Ify ya Rio emang gak ada romantis-romantisnya. Orang tiap hari sukanya bikin snewen.
"Semalem gue mikir, udah ngerangkai kata-kata juga. Eh pas gue praktekin depan kaca malah jijik sendiri jadinya Fy" ujar Rio jujur.
"Lagian lo kalo gak bisa romantis gak usah maksain juga kali, Kak" sahut Ify
"Ya terus gue nembak lo nya gimana? Asli sih gue gak ada pengalaman sama sekali. Lo bener-bener yang pertama buat gue"
Mendengarnya Ify merasa tersentuh, Mario si Mean boy baru pertama kali mendekati seorang wanita? Terlebih lagi itu dirinya.
"Kok lo mau sama gue? Padahal yang ngejar-ngejar lo cantik semua termasuk Kak Dea tuh!"
Rio menatap Ify dalam, lalu menghela nafasnya pelan "Bagi gue lo yang paling cantik, Fy. Sumpah gak modus nih gue ngomongnya! Lagian cantik itu relatif kan? Yang penting buat gue lo itu perempuan, sehat dan baik-baik aja, biar bisa gue ajak keliling nusantara bahkan dunia"
Ify yang tadinya speechless malah jadi mencibir "gaya lo keliling dunia!"
"Ya pokoknya biar biasa gue ajakin lo makan seblak terus" sahut Rio asal
Ify mendelik "Usus buntu gue lama-lama"
"Yaudah nanti kapan-kapan gue ajakin lo di restoran Korea deh" Ify hanya mengangguk-angguk mengiyakan
Hening, tak ada lagi yang membuka suara mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. Ify yang bingung harus mengiyakan atau menolak, dan Rio yang bingung dengan suasana yang ada. Harusnya kan momentnya tuh romantis, kenapa malah jadi bahas usus?.
"Jadi,.." Ify kembali menoleh kearah Rio "lo mau gak jalan beriringan sama gue? Jadi sumber kebahagiaan gue? Jadi rumah tempat gue pulang saat bingung sama kondisi dunia yang gak ngenakkin ini, jadi poros hidup gue. Mau gak lo?" Ujar Rio agak galak
Ify mendelik "Heh lo kok kayak yang malak gitu? Galak amat"
"Ya gimana dong, gue kan bingung non. Jadi mau gak?"
"Yaud.."
"MARI KITA SAMBUT PERWAKILAN DARI KELAS X-5. SILAHKAN MENAIKI PANGGUNG!!"
"Kelas mana katanya?" Tanya Ify tiba-tiba
Rio yang tegang mendengar jawaban Ify spontan menjawab "X-5 katanya"
"Ohh!!"
"EH X-5? ITU KAN KELAS GUE"
"YAUDAH SANA, GUE NONTON PALING DEPAN AYOKK!"
Oke, kini Ify malah ditarik Rio mendekat kearah panggung. Ternyata disana juga sudah ada teman-temannya. Tanpa banyak kata Ify bergabung bersama teman-temannya dan menaiki panggung, menepatkan diri pada formasi masing-masing. Ify depan Keyboard nya, mengiringi Sivia, Agnia, dan Shilla.
"URI IFY, I'M A BIG YOUR FANS UWUUUUUUUU" Seketika semuanya menoleh kearah Rio yang memang berada didepan panggung.
Cakka, Alvin dan Gabriel hanya menghela nafas lelah menghadapi tingkah Rio yang makin aneh itu.
"YOOOO ARI SIA DAMANG?" Tanya Abner keras
"HALAH PALING JUGA KERASUKAN SETAN BAWAH PANGGUNG ITU ORANG!" Sahut Dayat yang memang bertugas menjadi MC bersama Zahra
Rio mendelik, emang kenapa sih? "HEH GUE TUH LAGI KELUAR DARI ZEBRA CROSS!!"
"ZONA NYAMAN ANJIR NGAPA JADI ZEBRA CROSS?" Teriak Cakka yang akhirnya ikut jengah.
"DAY SKIP AJA DAY, LANJUTIN ACARA" Titah Alvin yang ikut teriak juga
Dayat mengangguk lalu memusatkan atensinya pada ke-4 gadis yang juga sama-sama ikut menghela nafas melihat keadaan dibawah panggung sana. "Oke, jadi kalian mau bawain lagu apa?"
"Adu Rayu, Kak" sahut Sivia
"Oke ini dia, perwakilan dari X-5 dengan Adu Rayu" ujar Zahra yang mengundang tepuk tangan riuh dari penonton. Dayat dan Zahra bergerak turun dari panggung.
Ify mulai memainkan keyboard nya hingga menciptakan nada yang mulai mengalun indah.
(Sivia)
Maukah lagi kau mengulang ragu
Dan sendu yang lama
Dia yang dulu pernah bersamamu
Memahat kecewa
Atau kau inginkan yang baru
Sungguh menyayangimu
(Shilla)
Aku ingin dirimu
Yang menjadi milikku
Bersamaku mulai hari ini
Hilang ruang untuk cinta yang lain
(Agni)
Separuh jalan pernah dilewati
Meski ada kecewa
Aku yang dulu tak begitu lagi
Takkan ku ulangi
Jangan duluan kau berpaling
Beri ku kesempatan
Aku ingin dirimu
Tetap jadi milikku
Bersama ku mulai hari baru
Hilang ruang untuk cinta yang lain
Lupakan dia pergi denganku
Lupakanlah ragu denganku
Ooooo... Aku...
(Shilla & Sivia)
Aku ingin dirimu (Aku ingin dirimu)
Tetap jadi milikku (Jangan ulangi ragu)
Bersamaku mulai hari baru
Hilang ruang untuk cinta yang lain
Aku ingin dirimu (Aku ingin dirimu)
Yang menjadi milikku (Setengah jalanmu denganku)
Bersamaku mulai hari ini
Hilang ruang untuk cinta yang lain
Layak untuk cantikmu, itu aku
"WOY DAH ITU SI VIA SAMA SI SHILLA YANG SERING NYANYI DUA KURSI DI KELAS KAN?" Tanya Septian keras membuat Sivia dan Shilla yang berada diatas panggung mendelik tajam
"AG, GUE KIRA LO CUMA BISA GENDANG-GENDANG MEJA DOANG!!" Kali ini giliran Agni yang mendelik sebal mendengar ucapan Daud
"HEH AWAS YA KALO ADA YANG NYELA SI IFY, GUE OBRAK ABRIK TUH MULUT!!"
1
2
3
"Oke skipp yu skippp" celetuk Zahra yang membuat suasana yang mendadak hening beberapa detik itu kembali normal
"Eh bentar-bentar gue ada telepon" tiba-tiba Dayat membuat semuanya bingung "HALO SURGA, PARA BIDADARINYA UDAH KETEMU"
"WOOOOOO PULANG LEWAT MANA LO DAY, HAH?"
"ANJIR EMANG INI CURUT!!"
"HALO NERAKA? INI SETANNYA KABUR SATU!!"
"YO HAJAR AJA YOO"
Cakka, Alvin, Gabriel, dan Rio tiba-tiba naik ke panggung menyerbu Dayat yang langsung bersembunyi dibalik tubuh kecil Zahra "BECANDA ANYINGG AH POSESIF AMAT NIH PARA JAMET"
Suasana benar-benar menjadi aneh, para penonton hanya terbahak menyaksikan Dayat yang sedang diserbu The Orion, sedangkan ke-4 gadis tadi sudah turun tanpa disuruh. Mereka mendadak merasa salah acara, harusnya ini tuh bukan pensi sekolah, tapi MMA.
"Nih sekolah lama-lama makin bobrok aja muridnya" celetuk Agni saat mereka sudah berada di backstage menepi dari kerusuhan acara didepan
"The Orion kenapa sih?" Tanya Sivia
Ify mendengus malas "lo nanya ke gue? Gue nanya siapa?"
"Sumpah sih makin hari makin jauh aja tuh mereka sama cerita yg sering gue denger. Yang katanya cool" ujar Shilla
"COOLEUMEUK KALI AH" Sahut Ify sewot
Ke-3 nya terkikik geli mendengar bahasa sundanese Ify yang malah kaya Sunda Britis gitu.
"Ag, lo kok betah sama Kak Cakka sih?" Tanya Shilla
Agni cuma terkekeh geli "Ya gimana dong kalo udah cinta mah susah, mau dia gila sekalipun yaudahlah bodoamat"
"BUCIN MEMANG BEDAAA VROH!!"
"HALAH ANJIR, KEK ENGGAK AJA LO KE KAK IEL" Sewot Agni
"IYA ANJIR, BARU GAK KETEMU 5 MENIT AJA KANGEN KATANYA. GELI GUE DENGERNYA" Sahut Ify
"APA LO VI? MAU IKUTAN JUGA?" Sewot Shilla yang mendadak mendapat serangan
Sivia yang baru saja akan ikutan jadi mencebikkan bibirnya sebal "DIH GEER LO, GUE CUMA MAU BILANG... NGOMONGNYA GAK USAH PAKE URAT NGEGAS NIH GUE YANG DENGERNYA"
Mereka mendadak terdiam lalu menarik nafas dalam, iya juga ya? Ngapain mereka ngomong ngegas banget?
"HAHAHAHAHAAHHAHAHAHAHAHAH"
***
"OKE MARI KITA SAMBUT INI DIA PERWAKILAN DARI KELAS XI IPA 3 MARIO ADITYA"
"WOOOOOOOOOOOO"
"YOOOOOOO CUAMATTTT"
Dengan menghiraukan teriakan yang ada Rio kembali naik keatas panggung kali ini sendiri tak bersama yang lainnya, karena memang kali ini dia maju sebagai perwakilan kelas bukan bintang tamu.
Dengan membawa gitarnya Rio mengamati para penonton untuk mencari keberadaan Ify, padahal sudah ia ingatkan tadi untuk berdiri didepan panggung.
"Nyari siapa lo Yo?" Tanya Zahra
Baru saja Rio akan menjawab sudah ada suara lain yang mengintrupsi "NEH SI IFYNYA ADA KAK"
"BURUAN ANJIR LAMA BET DAH"
Rio tersenyum ketika akhirnya menemukan Ify berdiri tepat ditengah-tengah kerumunan para penonton yang juga tengah tersenyun tipis melihat kearahnya, duh kalau gini caranya sih Rio sanggup nyanyi 1000 lagu juga.
"YO BURUAN!!" Titah Dayat sebal
Rio hanya mendelik tajam, lalu mulai memetik senar gitarnya hingga nada lagu Upaya Maksimal miliknya The Rain mengalun dengan epicnya di Bina Bangsa.
Aku masih ingat
Beranikan diri menyapa
Percakapan singkat
Bermodalkan topik cuaca
Iya, Rio masih ingat betul saat pertama kalinya bertemu Ify dikantin kala itu, meskipun bukan soal cuaca Rio sendiri malah menyapa Ify lewat chat saat itu dengan berpura-pura menjadi kurir paket.
Dan sebuah hari yang biasa saja
Berubah menjadi istimewa.
Dan BOOM, Ify merubah semuanya secepat kilat.
Mungkin kaupun ingat pernah kutunggu semalaman
Kupikir terlambat, tapi kau malah ketiduran
Dan itu tak runtuhkan niatku
Ujian menuju hatimu
Ini aku yang tak menyerah
Meski tak mudah menaklukan hatimu
Biar waktu beri jawaban terindah
Upaya sudah maksimal
Gagalpun tak jadi soal
Yang penting kau tahu
Aku tak pernah ragu memilihmu
Rio memang pernah berpikir bagaimana kalau nanti Ify tak bersamanya? Tapi secepat kilat juga pikiran itu hilang, karena yang Rio mau Ify tuh cuma buat dirinya. Pokoknya udah Valid no debat.
Dan sebuah hari yang biasa saja
Berubah menjadi istimewa ha.aa
Ini aku yang tak menyerah
Meski tak mudah menaklukan hatimu
Biar waktu beri jawaban terindah
Upaya sudah maksimal
Gagalpun tak jadi soal
Yang penting kau tahu
Aku tak pernah ragu memilihmu
Berbeda dengan Ify yang dibawah sana, gadis itu lagi-lagi tertegun ketika mendengar suara Rio. Untuk pertama kalinya Ify tahu dimana letak kerennya seorang Mario, yaitu saat berdiri diatas panggung seperti ini dengan suara lembutnya yang mengalun asyik ditelinganya.
Hingga tarikan pelan ditangannya membuat Ify tersadar ternyata Rio sudah berada disampingnya sambil tersenyum lebar memperlihatkan gingsulnya yang semakin membuat Ify mengetahui sisi lain dari diri Rio, yaitu manis saat tersenyum seperti ini apalagi senyum itu hanya ditunjukkan untuk dirinya.
Jadi, gimana bisa Ify gak jatuh cinta sama si Mean Boy disampingnya ini? Oke, sepertinya Ify sekarang sadar kalau dia sudah terjerat pesona seorang Mario.
"Kantin yuk?" Ajak Rio pelan
Ify mengerjapkan matanya pelan "Gak apa-apa emang?"
Rio mendengus geli "emang siapa yang ngelarang? Sini maju kalo berani!"
Oke, Fy inget cowok disamping lo itu bosgeng!
Ify hanya mengangguk kecil, Rio melihatnya tersenyum lalu menarik tangan Ify keluar dari kerumunan orang-orang yang kini tengah bernyanyi-nyanyi.
Mereka kini berada dikantin hanya berdua karena yang lain sudah pasti tengah asyik menyaksikan pensi.
"Mau makan apa nyai?" Tanya Rio
Ify mendengus sebal "Batagor nya satu ya Mang!"
Rio spontan memberikan hormat lalu bergerak menuju Kang Batagor. Hingga tak lama dia membawa 1 mangkok batagor pesanan Ify dan Siomay untuk dirinya, ditambah 2 teh kotak sebagai penyegar.
"Terimakasih"
Rio tak membalas hanya menepuk puncak kepala Ify sambil tersenyum manis dan duduk dihadapan Ify menyantap siomaynya.
"Btw, ajakan gue tadi belom lo jawab kan ya?" Tanya Rio
Ify mengernyit heran "ajakan apa? Kek kantin? Kan ini udah dikantin"
"Ish ajakan jadi pacar gue, gimana sih lo ah!!" Omel Rio pura-pura sebal aslinya sih dia gugup HAHAH
Ify terdiam dan mengingatnya "perasaan udah deh"
Rio langsung melongo "Hah? Kapan?"
"Ish tadi gue bilang 'YAUDAH' sebelum narik gue buat naik panggung"
Rio terdiam mencerna kalimat Ify, tadi apa katanya YAUDAH? "Yaudah apa? Mau apa engga?"
"Iya mau" sahut Ify tanpa sadar
"EH"
"HAH?"
Ify dan Rio saling melongo hebat, hingga tak lama Rio berdiri dan menarik Ify juga untuk ikut berdiri lalu ia peluk erat sambil menggerak-gerakkan badan Ify memutar. Untung ajahanya ada mereka dan pedagang di kantin, jadi gak malu-malu amat.
"WE ARE OFFICIALLY YUHUUUUU"
"FY SENENG BANGET INI GUE ASLIAN!!!"
"AWAS YA LO FY KALO NGEPRANK!!"
Ify yang dipeluk erat oleh Rio hanya terkekeh geli, meskipun ia sempat kaget sendiri tapi yaudah deh.
"Bengek ini gue lepas dong ah!!"
"Seneng anjir ini gue Fy!!!"
"Iye tau gue, tapi kalo gue mati gara-gara kekencengan di peluk lo. Mau lo jadi jodi?"
Spontan Rio melepaskan pelukannya sambil memelotot tajam, ngeri bener si Ify ngomongnya baru juga 1 menit pacaran masa jadi jomblo egen.
"Fy!"
Ify yang kembali menyantap batagornya menoleh melirik Rio sekilas "Apa?"
"Pindah yuk?"
Ify menatap Rio bingung "Pindah kemana?" Si Rio ngajak aneh-aneh mulu heran
"Ke Uranus" sahut Rio yang masih tetap menatap Ify dalam
Ify melongo, apa katanya? Ke Uranus? "Hah? Gimana?"
Rio maju mendekatkan wajahnya ke depan Ify yang mengernyit heran "Iya pindah ke Uranus, biar bisa berdua, cuma berdua!!"
Blushhh
"Woy ini kenapa pipi gue panas huhu'
Ify mendengus geli "mending makan batagor nih, nanti di Uranus gak ada yang beginian" efek salting sih kayaknya, Ify malah menyuapi Rio batagor, ya Rio malah seneng dong disuapin si Ify mah -_-
Dalam hati Rio tertawa keras melihat Ify yang tak bisa menyembunyikan raut wajah malunya.
'Duh Fy gemesin amat'
Oh, jadi gini rasanya punya pacar galak yang mendadak salting? Kok gemes- Mario Aditya 2020