webnovel

Yes, I Can See Them

Aku bisa melihat mereka. Ya, mereka yang tidak bisa kau lihat. Mereka yang kau sebut... hantu. --- Horror-romance fanfiction Stray Kids @Tameeyoon

TameeYoon · Adolescente
Classificações insuficientes
6 Chs

01 - 'Teman-teman'ku

"Nana, udah makan belum?"

"Udah"

"Jangan bikin mama khawatir."

"... iya."

"Maaf mama gak bisa pulang minggu ini..."

"Iya, gak apa-apa, ma. Sehat disana"

"...Kamu juga..."

Tut tut...

Air mataku yang sedari tadi ku tahan untuk jatuh, akhirnya jatuh juga. Aku mencoba menyekanya, namun usahaku sia-sia. Aku tak dapat membendung kesedihanku.

Aku rindu Ibu.

Namaku Ilana Kim. Namun orang tuaku memanggilku 'Nana' sejak kecil. Ibu dan Ayah sudah bercerai beberapa tahun lalu, mungkin saat aku usia 12 tahun. Aku tinggal bersama Ibu, namun beliau sekarang tinggal di luar negeri karena bisnis, sementara Ayahku menikah lagi dan tinggal di kota yang berbeda denganku.

Ya, aku sendiri.

Ah, maksudku bersama 'mereka'.

'Mereka' yang selalu menemaniku ada lima orang. Eunbi, Umji, Yuju, Jisung dan Felix. Mereka selalu mengikutiku kemanapun. Kecuali kamar mandi tentunya.

Aku tidak mengerti tapi seiring berjalannya waktu, mereka sudah menjelema menjadi sahabatku. Mereka selalu menjagaku. Terkadang aku curhat kepada mereka, juga sebaliknya.

Dan sekarang mereka sedang menatapku yang menekuk lutut di atas ranjang tidurku, menangis. Mereka benar-benar mengelilingiku di atas ranjang ini, memperhatikanku dengan tatapan yang ku artikan sebagai tatapan empati.

Ya, hantu bisa berempati juga.

"Ilana, jangan bersedih" ucap Umji mencoba menenangkanku.

"Aku hantuin Ibu kamu ya?" Tawar Jisung.

"Jangan! Ilana sayang Ibunya. Kamu gimana sih!" Ucap Eunbi sambil menjitak kepala Jisung. Layaknya manusia, Jisung mengelus-elus kepalanya yang jadi korban jitakkan Eunbi dengan raut kesakitan.

"Kamu baik-baik aja?" Tanya Yuju lembut padaku, menghiraukan dua orang--dua hantu maksudku, yang bertengkar tadi. Yuju ini adalah sosok yang paling dewasa diantara kelima temanku, maklum karena dia adalah paling tua. Meskipun mereka tidak pernah menua sih.

Aku mengapus sisa air mataku lalu tersenyum ke arah mereka.

"Aku gak apa-apa."

Sedetik kemudian aku mendengar hembusan nafas lega dari mereka.

"Oh, iya. Felix kemana? Kok gak kelihatan?" Tanyaku, setelah beberapa saat dan sudah merasa tenang.

"Oh, dia lagi ketemu orang yang spesial katanya" jawab Umji.

"Orang spesial?" Ulangku.

"Iya. Dia bilang sih gitu. Tapi aku gak dikasih tahu siapa orangnya" lanjut Umji. Aku hanya mengangguk-angguk.

"Ilana, kamu harus tidur. Besok kan sekolah." Ucap Yuju.

Oh, iya... aku lupa!

Ini sudah jam berapa?

10??

Aku harus cepat-cepat tidur!

Hhhh...

Omong-omong, besok hari pertamaku sekolah setelah libur kenaikan kelas. Semoga aku bisa tidur nyenyak dan semangat besok.

Ku baringkan tubuhku sambil menarik selimut, lalu ku selimuti badanku sendiri. Ku baca do'a sebelum tidur, lalu perlahan ku menutup mataku.

"Selamat tidur Ilana..."

"Kami akan berjaga"

Aku sempat mendengar teman-teman hantuku bicara sebelum alam bawah sadar mengambil alih kesadaranku. Aku tersenyum tipis mendengarnya.

—◎○◎—