Tenang, Fira. Aku nggak akan menyakitimu.”
Zafira terdiam dalam pelukan Gilang, entah mengapa dia justru tak merasa gemetar lagi. Padahal, tadinya sentuhan pria itulah yang membuat traumanya muncul kembali. Zafira diam dan larut dalam pikirannya sendiri.
‘Kenapa aku tiba-tiba saja merasa tenang? Apakah karena alien ini juga tiba-tiba manjadi lembut dan tidak berkata kasar padaku?’ pikir Zafira.
“Udah tenang?” tanya Gilang melepaskan pelukannya.
“Eh … um … iya,” jawab Zafira gugup dengan pipi bersemu merah.
“Masih perlu diolesin punggungnya?”
“Ng-nggak. Udah nggak apa-apa.”
“Baiklah, istirahatlah.” Gilang berlalu dari hadapan Zafira menuju tempat tidurnya.
“Terima kasih,” ucap Zafira dengan suara yang nyaris tak terdengar.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com