Tak berselang lama, Mas Huda sudah tiba kembali di rumahnya.
"Itu sudah pulang anak kamu Ma," kata Pak Ridwan.
"Oiya ... berarti bukan pergi ke toko dia ya Pa," sahut Mama Riri yang kemudian berdiri melihat ke depan rumah. Tanpa banyak bertanya, Mama Riri pun langsung saja menyuruh putranya masuk ke dalam rumah saja.
"Nak ... istirahat di dalam saja, sudah mulai malam. Nanti takutnya pusing lagi kamu," kata Mama Riri.
"Oh ... dari apotek? Kenapa nggak minta tolong sama Hanifa saja tadi Nak?" tanya Mama Riri begitu melihat plastik yang dibawa Mas Huda.
"Nggak apa-apa Ma. Huda sudah lebih baik kok sekarang," sahutnya. Mas Huda pun masuk kembali ke kamarnya. Ditaruhnya di atas meja, multivitamin yang dibelikannya buat Nadia.
"Ternyata sampai apotek situ saja udah terengah-engah," batin Mas Huda. Ya iyalah ... namanya juga baru masa penyembuhan seharusnya di rumah saja dia. Mas Huda segera merebahkan badannya kembali di atas kasur, sembari membuka ponsel miliknya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com