"Sorry Mas. Iya besuk tak stok lagi, sekalian belanja yang banyak saja kalau bisa Mas," kata Dewi.
"Ya ... kita lihat besuk Wik," sahut Huda.
"Kamu nggak tahu Wik, orang lagi pusing kehilangan 25 juta ini," batin Huda.
"Kita lihat besuk Wik. Ya sudah gitu aja Wik.Thanks sebelumnya. Besuk kamu harus wwwberangkat, kalau enggak ya nggak gajian kamu. He ...he," kata Huda.
"Iya lah ... jangan khawatir kalau itu nggak bakalan pernah lupa Mas. Wkkk," sahut Dewi.
"Woke. Udah gitu aja, ngobrol sama kamu bisa panjang kali lebar nggak selesai-selesai nanti. Assalamu'alaikum," pamit Huda.
"He ... he. Asik kan Mas? Ya ... wa'alaikumsalam," sahut Dewi.
"Oke, stok barang sudah. Besuk lagi mikirin pohon depan toko. Minta tolong sama siapa ya? Pak Mardi saja kali ya?" batin Huda.
Setelah beberapa saat, dia lantas keluar dari toko. Setelah mengunci, dia pun kemudian jalan menuju ke rumahnya.
Setibanya di rumah, Huda melihat mamanya sedang bersih-bersih ruang tamu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com