Pesan tersebut sama sekali tidak dibaca juga oleh Desi.Hal itu membuat Mas Huda semakin penasaran.
"Ini orang pada kemana sebenarnya ya?" gumamnya sambil mainkan ponselnya penasaran.
"Apa aku perlu menelepon Desi juga? Ah nggak enak, nanti dikira ada apa-apa," batin Huda.
Dia pun sebenarnya juga sudah sangat mengantuk. Dengan perasaan penasaran bercampur dengan perasaan lelah tanpa dia sadar, dia pun tertidur dengan posisi yang ala kadarnya, tidak berada pada tempat yang seharusnya.
Hari tak terasa sudah mulai pagi. Seperti biasanya Mas Huda dibangunkan oleh alarm ponsel yang dibunyikan jam 5.
"Astagfirullah sudah jam 5," gumam Mas Huda. Dia terbangun dan melihat posisi tidurnya yang tidak karuan. Barulab dia ingat kalau semalam dia masih memikirkan Nadia. Dia pun kemudia membuka ponsel dan melihat pesan yang dia kirimkan.
Ternyata ada Desi dan juga Nadia yang membalas. Tentu saja Mas Huda langsung membaca pesan dari Nadia.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com