webnovel

WITCH'S LOVE

-Selesai- Sebuah pertemuan yang tidak pernah diduga terjadi, Amara Iris, seorang Penyihir yang terjebak selama ratusan tahun di rawa kematian bertemu dengan Thomas Phyla, Pangeran dari Kerajaan Megalima yang terbuang dari tahta dan dikutuk oleh Penyihir Putih. Iris awalnya hanya memanfaatkan Thomas agar bisa keluar dari rawa kematian, tapi melihat penderitaan Thomas dengan kutukannya, ia bertekad untuk membantu sang Pangeran untuk mematahkan kutukan Penyihir Putih dan mempertahankan laki-laki itu di sisinya sebagai Pasangan jiwa. Karena kutukan Penyihir Putih, Thomas selalu berjalan mendekati kematian, ia sekarat dan berkali-kali hampir mati. Keadaan menjadi kacau dengan kemunculan Morgan Lloyd, manusia serigala yang diyakini telah membantai packnya, laki-laki itu dengan seenaknya menjadikan Iris sebagai pasangan sehidup sematinya, membuat Iris kebingungan. Apa yang akan dilakukan oleh Iris? Akankah ia tetap bersama Thomas sampai akhir dan membantunya mematahkan kutukan dari Penyihir putih atau pergi bersama Morgan sebagai kekasih dari sang serigala? "Selama kita terhubung, kamu adalah milikku!" Iris. "Apa pun yang terjadi aku tidak akan pergi darimu." Thomas. "Kita harus bersama, kau adalah pasanganku, jangan melirik laki-laki lain!" Morgan. Pilihan manakah yang akan Iris pilih? Petualangan penuh pengorbanan, kehangatan, keromantisan dan pertumpahan darah segera dimulai! Ig : Winart12

Winart12 · Fantasia
Classificações insuficientes
517 Chs

Kegemparan di Ruang Makan Ratu

Matahari masihlah belum tinggi, para pelayan masih sibuk mondar-mandir mengerjakan tugasnya masing-masing demi melayani sang Ratu, asap dapur sudah mengepul pagi-pagi sekali, berapa ratus roti sudah dipanggang dengan berbagai isian, belum lagi daging buruan yang baru saja didapat segera dikuliti dan diolah dengan cepat, mereka sama sekali tidak berbicara, lebih tepatnya mereka tidak berani bicara dan saling membisu, hanya tangan dan kaki mereka yang berlarian ke ruang makan dan dapur.

Hal itu tidak berbeda jauh dengan pelayan di bagian mencuci, mereka menyingsingkan lengan baju mereka sejak pagi buta yang dingin, memaksa kaki dan tangan mereka berendam di air yang beku, menuang banyak pewangi hingga tangan mereka mengelupas dan sama sekali tidak berani membuka mulut mereka.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com