webnovel

Waktu Terakhir

"Sekarang kamu makan bubur ini dulu ya Nad. Terus minum obat biar bisa tidur nyenyak." Kakek Nadila mengulurkan mangkok berisi bubur untuk cucunya tersebut. Dia sempat meminta tetangganya untuk mencarikan bubur untuk cucunya yang sedang sakit ketika Nadila masih pingsan tadi.

"Iya kek." Nadila langsung mengiyakannya. Karena semua isi perutnya telah keluar, maka sekarang Nadila merasa benar benar sangat lapar. Orang yang sedang sakit hati tentunya masih bisa merasakan lapar dan kenyang. Jika orang sakit hati tak mau makan, itu bukan karena dia tidak lapar melainkan karena egonya yang ingin dikhawatirkan oleh orang lain.

"Kalau gitu kakek tinggal ya. Kalau butuh apa apa atau kamu sakit lagi panggil aja kakek, kakek ada di sebelah kamar ini.

Nadila mengangguk. Sungguh dia merasa tidak enak pada kakek yang belum lama dia temui itu. Dia ke sana hanya untuk memyusahkan kakeknya yang sudah tua. Jika ibunya tahu, pastinya dia akan diminta langsung pulang keesokan harinya.

***

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com