webnovel

Keras Kepala

Yohan sudah mengantarkan Nadila sampai ke depan pintu unit apartemennya. Berkali kali dia mengecek ponselnya untuk memastikan apakah bibi Muthi mengiriminya pesan atau belum. Dan sepertinya Dara masih bertahan menunggunya di rumah. Membuat Yohan enggan untuk pulang.

"Kenapa?" tanya Nadila ketika dia melihat gelagat aneh dari kekasihnya tersebut.

"Gak apa apa kok," jawab Yohan. Dia lalu melongok ke dalam apartemen Nadila.

"Nyari siapa?"

"Enggak… Aku—mau mampir sebentar boleh gak? Sampai jam—" Yohan melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul delapan malam, "Sampai jam sembilan."

"Boleh, ada ibu di dalem. Gak apa apa kan?"

"Ya gak apa apalah. Sekalian aku mau nyapa ibu kamu."

"Ya udah ayo masuk."

Yohan mengangguk dan mengikuti Nadila yang masuk ke dalam apartemen itu. Dia berharap sebelum jam sembilan nanti Dara sudah pergi dari rumahnya.

***

Mobil Ardo sampai di halaman rumahnya. Dia melihat mobil yang terparkir masih di area rumahnya itu.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com