webnovel

Bermuka Dua

Setelah selesai mengepel dapur dan memastikan lantai tersebut sudah kering, Nadila berjalan menuju tangga dan menaikinya dengan perlahan. Lukanya memang tidak parah, tapi hal tersebut membuat kakinya terasa lumayan nyeri.

"Ah, besok pasti sembuh," gumam gadis itu. Dia masuk ke dalam kamarnya dan merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Ketika dia meraba ponselnya dan membuka layar kuncinya, dia melihat ada tiga panggilan tak terjawab dari ibunya.

"Ibu pasti khawatir," gumam gadis itu. Dia langsung menghubungi ibunya kembali, agar tidka membuatnya cemas dan berpikir yang tidak tidak.

"Halo Nadila, kamu belum tidur?" tanya Marisa begitu dia mengangkat telepon dari anak perempuannya tersebut.

"Belum bu. Tadi ibu telepon Nadila kenapa?"

"Oh, ibu cuma mau mastiin kamu betah gak di sana? Kalau ada yang bikin kamu gak nyaman, kamu jangan takut kasih tahu ibu ya. Ibu pasti akan membela kamu sayang."

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com