Dalam perjalanan menuju rumah, keduanya menjadi diam. Dirga merasa ada sebuah perasaan yang menyuruhnya untuk menghabiskan waktu bersama Carissa. Rasa-rasanya juga, seperti orang jauh saja. Carissa sendiri melirik terus kearah Dirga, yang tampak dewasa dengan pakaian casualnya. Andai jodohku seperti ini, pasti aku sangat bersyukur.
"Ada apa kamu itu senyum sendiri-sendiri? Sakit ya?" tanya Dirga bingung.
"Tidak ada kok, hanya berkhayal sekilas," jawab Carissa malu.
"Kamu mau makan tidak?"
"Boleh?"
"Bolehlah, masa tidak boleh."
"Hm, baiklah." Dirga menepikan mobilnya di dekat rumah makan. Mereka berdua masuk ke dalam, kebetulan bertemu dengan Lela sedang duduk makan berdua dengan seorang cowok yang sangat familiar di mata Carissa dan Dirga. "Aku sepertinya mengenali siapa cowok bersama Lela itu," gumam Carissa aneh.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com