Suasana mendadak tak terkendali. Antonius bersama dengan beberapa orang anghota kepolisian langsung menghampiri Lee dan Kirana. Steven nampak sedang merintih kesakitan karena timah panas melukai kaki dan tangannya. Sementara Kirana memeluk Aline yang sudah berlumuran darah.
Segalanya begitu cepat. Sasaran Steven sebenarnya adalah Kirana, namun, Aline yang melihat dengan cepat menutupi Kirana sehingga pisau itu menancap di dadanya.
Polisi segera membawa Steven.
"Pengkhianat kamu,Wawan!" Teriak Steven pada Wawan yang berdiri di samping Antonius. Wawan hanya menunduk. Ia tak kuasa menatap Steven. Mungkin, di mata Steven ia seorang pengkhianat. Tapi, Wawan tidak dapat mendustai nurani sendiri. Ia memang berhutang budi, tapi ia tidak mau membantu jika dalam tindak kriminal.
*
*
2 hari sebelumnya
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com