Tuhan selalu memberikan jalan yang baik untuk menyadarkan manusia. Seburuk apapun peristiwa yang dirasa sangat buruk namun nyatanya terbersit maksud indah lainnya yang tidak ku ketahui.
Berjalan di sepanjang pinggiran trotoar dengan rasa kesal, marah, dan sesak. Kekesalan ku yang terus menyeret paksa kaki ini untuk melangkah lebih jauh namun tidak ada tujuan yang bisa membayarkan kekesalan ini.
Dunia yang dirasa sudah memerah dan tubuh yang mulai bercucuran keringat, Ya! Aku yang hina bersama senja. Aku memutuskan untuk membawa raga yang hina ini kembali pada tempat dimana aku bisa merebahkan raga yang lelah jiwa yang sesak, rumah.