"Raib! Raib! Tunggu dulu Ra!!" Teriak Kak Novi dengan mengejar Raib dengan kencang.
Namun Raib yang ada malah hanya terus melaju ke arah ruangan kerja nya dan dia menutup nya dengan kencang. Klik. Dia bahkan mengunci ruangan kerja nya dan Kak Novi yang sangat panik berusaha untuk masuk dan menanyakan bagaimana kabar Raib, apakah dia baik baik saja? Meski tidak terlihat baik baik saja seharusnya Raib bilang jika dia ingin waktu sendiri atau apalah itu...
"Ra... Ku mohon bukalah... Aku tidak akan menertawakan mu. Apakah kamu baik baik saja Hah? Aku membawa handuk dan baju ganti. Ayo... Bukalah..." Pinta Kak Novi dengan sabar.
sia sia dia berkata seperti itu pada Raib karena yang ada Raib malah sibuk dengan diri nya sendiri di dalam sana. Dia menangis dengan kencang dia telah meledak seperti bom nuklir rasa sepi ini menjadikan dia seperti kertas yang di robek dengan gunting. Sangat mudah untuk mendapatkan rasa sakit nya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com