Yoga masih diam, memandang ke arah Hardi yang sudah tertidur pulas. Untuk kemudian Fabian berjalan ke arah sepupunya itu sambil menepuk bahu sepupunya.
"Elo bener-bener, ya," Fabian pun mulai berceloteh. "Kenapa tadi lo minun? Terus lo diem aja pas dia ngomong? Bukannya lo ngasih saran kek apa gimana kek."
"Karena kami teman, jika tidak bisa jadi teman bicara, setidaknya bisa jadi teman minum untuknya," jawab Yoga kemudian.
Fabian berdecak, kemudian dia kembali memandang pada wajah Hardi yang sudah tak sadarkan diri itu.
"Sekarang gimana?" tanya Fabian kemudian.
"Biarkan dia tidur di sini malam ini, besok kita cari jalan keluar lagi."
Yoga pun beranjak dari tempatnya, kemudian dia berjalan ke luar dari apartemen Fabian. Sebelum dia masuk kembali ke apartemennya, tampak Mbak Tanti, dan Mbak Hesti baru keluar dari dalam lift. Dengan wajah panik mereka, keduanya langsung berlari mendekat ke arah Yoga.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com