Lama, pegawai laki-laki itu tak menjawab pertanyaan dari Fabian. Dia hanya tersenyum hambar kemudian dia menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Siapa nama sosok yang ada di depannya ini? dia benar-baner tidak tahu sama sekali. Tapi, jika dia mengatakan kalau dia tidak tahu, nasibnya akan mati sampai di sini.
"Gini… gini," laki-laki itu mulai percakapannya, kemudian dia menepuk-nepuk tangan Fabian. Tatapan Yoga tampak menajam, tapi dia berusaha untuk tenang. Sebenarnya, dia ingin membiarkan penyusup itu berada di sini sampai akhir. Karena dia ingin sedikit mempermainkan Andrew atas semua informasi yang mungkin akan dilaporkan dari pegawai itu. Namun, kedatangan Fabian yang notabenya adalah teman dekat dengan pegawai itu pun membuat rencana Yoga sedikit kacau. "Gue—"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com