webnovel

Kebaikan Aurel

Seketika itu wajahnya tiba-tiba berubah dia sangat penasaran dengan apa sebenarnya yang akan dikatakan oleh teman baiknya itu terhadap dirinya.

Fanya mengerutkan dahi dan langsung saja memandangi wajah Aurel terlihat sangat penasaran.

"Hmm apa sih maksud kamu siapa yang akan kamu bicarakan dia siapa maksudnya?" Tanya Fanya ketika itu.

Saking penasarannya dengan apa yang akan dikatakan oleh Aurel dan Aurel pun tertawa ketika mendengarkan perkataan dari teman baiknya itu yang sangat cepat melupakan Noah di dalam hidupnya.

"Ya ampun bisa-bisanya kamu sudah lupa sama orang yang menyakiti kamu," ucap Aurel kepada Fanya semakin bingung dibuatnya soalnya pun langsung saja bertanya kepada Aurel.

"Emangnya siapa sih yang akan kamu bicarakan kedua orang tuaku atau Noah tanya-tanya ketika itu yang semakin penasaran semakin menggebu-gebu rasa ingin tahunya.

"Ya kamu benar sekali aku ingin berbicara tentang Noah dari tadi aku bertemu dengan dia di sekolah dan aku melihat dia mengurus surat pindahnya, aku tidak tahu kenapa dia seperti itu mungkin dia ingin menghindari permasalahan dirinya dan bersamamu," ucapan Aurel ketika itu kepada Fanya yang ada dihadapannya.

"Oh kalau itu Aku tidak tahu sih ya mau gimana lagi kalau memang dia tidak menginginkan anaknya ini lahir, Ya sudah deh biar aku saja yang menanggung semuanya ya walaupun aku sampai di usir dari rumahku sendiri dan mempertaruhkan anak yang aku kandung ini padahal anak yang aku kandung ini adalah benar-benar anaknya ya tapi aku tidak bisa melihatnya juga putus sekolah biar aku saja yang menanggung semuanya," ucap Fanya ketika itu sangat pasrah dan dirinya tak mau merepotkan orang lain lagi.

Sontak ketika itu Aurell marah kepadaku Fanya karena dirinya terlalu membiarkan Noah tidak bertanggung jawab dengan apa yang telah dia perbuat.

"Kamu gila ya Kamu biarkan orang yang telah melukai kamu begitu saja kalau aku jadi kamu aku tidak akan mampu! Eh coba deh kamu pikir beberapa kali lagi Memangnya kamu tidak mau ya untuk datang ke rumah Noah dan minta orang tuanya menikahkan kamu dengan Noah Kamu ingat nggak sih ini kandungan kamu dan kamu hanya sendi merawatnya itu tidak bisa percaya deh denganku apalagi sekarang kamu telah diusir dengan kedua orang tuamu, kamu bisa mikir enggak sih!" Ujar Aurel yang begitu sangat memperhatikan keadaan dan juga kehidupan dari sahabatnya itu.

Dirinya tak mau bahwasanya sahabatnya diperlakukan semena-mena dengan seorang lelaki.

"Sudahlah jangan dibahas sampai kapanpun mau dibahas tidak akan ada habisnya lebih baik aku merubah hidupku, Ya memang sih Aku tahu aku salah tapi aku juga tahu kalau aku harus memperbaikinya ah sudahlah jangan dibahas Nanti aku malah kepikiran lagi," ujar Fanya ketika itu dengan tersenyum dirinya terlihat sangat ikhlas diperlakukan secara tidak baik dengan kedua orang tuanya dan bahkan dengan seorang lelaki yang tega tidak bertanggung jawab dengan perbuatannya.

Ketika itu pun Aur tidak lagi bertanya tanya tentang masalahnya lagi akan tetapi tiba tiba Aurel bertanya tentang masalah pekerjaan Fanya ketika itu.

"Hmm ya sudah deh maaf ya kalo aku selalu saja membahas tentang masalah kamu itu aku hanya kasihan sama denganmu, oh ya kalau begitu aku bolehkan bertanya tentang pekerjaan kamu bagaimana kamu di sana diperlakukan dengan baikan?" Tanya Aurel yang terlihat sangat khawatir karena dirinya juga merasa bahwasanya dirinya sangat menyayangi Fanya dan sekarang Fanya hanya bisa hidup sendirian dan sedang mengandung bahkan dirinya harus mencari uang sendiri untuk menafkahi dirinya sendiri.

"Ohh kalau soal itu sih aku belum tahu ya pekerjaan aku sekarang tuh bisa membuat aku lebih baik atau tidak tapi selama ini karyawan di sana baik-baik semua kok denganku,!jadi aku merasa aman saja sekarang oh ya kamu tahu nggak sih bosnya di sana tuh baik banget dan bahkan bosnya itu kelihatan banget perhatian kepada aku karena mungkin aku sedang hamil ya jadi beliau baik banget dan bahkan aku tidak boleh kecapaian lo," ujar Fanya yang ketika itu menyanjung-nyanjung bos nya.

Aurel ketika mendengarkan perkataan dari sahabatnya itu pun tersenyum merasa sangat nyaman dan aman ketika mendengarkan perkataan dari Fanya.

"Syukurlah kalau memang seperti itu kamu betah deh bekerja disitu dan aku selalu mendoakan kamu untuk yang terbaik, ooh ya aku tidak bisa lama lama ya soalnya lagi banyak tugas juga aku mau pulang dulu ya kamu jaga diri baik baik pola makan juga diatur kasihan anak kamu kalau kamu sampai makan telat telat," ujar Aurel yang ketika itu berpamitan untuk pulang.

"Iya terima kasih banyak ya sudah membawakan aku makanan juga hati hati ya di jalan," ujar Fanya kepada Aurel.

Akhirnya tak lama kemudian Aurel pun langsung saja pergi meninggalkan kontrakan Fanya mempunyai sahabat yang sangat baik masih membuat Fanya sedikit tenang.

Kini dirinya tak mempunya siapa pun hanya Aurel lah yang masih mempedulikan dirinya dan juga kandungannya Fanya pun langsung saja masuk ke dalam kamarnya dan mencoba untuk beristirahat.

Ketika dirinya berbaring sesekali Fanya selalu saja mengharapkan Noah menghubungi dirinya dan kedua orang tua Fanya selalu diharapkan oleh Fanya untuk menelepon Fanya.

Akan tetapi tak pernah ada notif dari kedua orang tua fanya ataupun dari Noah yang membuat fanya terus menerus memikirkan kedua orang tuanya dan juga pacarnya itu yang membuang dirinya bagaikan sampah dengan wajah yang sangat lelah beristirahat Fanya mengelus perutnya dengan sangat hati-hati dan penuh kasih sayang.

"Maafkan Ibu ya nak, gara-gara Ibu kamu hidup seperti ini padahal kedua orang tua Ibu adalah keluarga yang kaya akan tetapi gara gara kesalahan Ibu kamu yang kena getahnya sekarang, maafkan Ibu ya nak dan kamu pasti akan terlahir tanpa Ayah," ujar Fanya ketika itu dengan mengusap dengan lembut perutnya.

Pada saat itu dirinya terus menerus menyalahkan dirinya sendiri karena kesalahan yang dia perbuat dia menjadi seseorang yang tak dianggap oleh siapa pun kecuali Aurel yaitu sahabat dia sendiri.

Akhirnya malam pun berlalu saatnya terlihat sangat lelah dan tertidur lelap.

Keesokan harinya Fanya terbangun terlalu siang membuat dirinya sangat bingung karena harus bekerja untuk dirinya dan juga anak yang di kandungnya.

Akan tetapi dia bangun terlalu siang.

"Duh ya ampun gimana sih aku kok malah kesiangan padahal aku kan harus bekerja kalau aku sampai terlambat bekerja pasti nanti gaji aku dipotong aku takut kalau sampai gaji aku terpotong," gumam Fanya ketika itu yang langsung saja bergegas untuk mandi dan bersiap siap untuk pergi ke toko di mana dirinya bekerja sekitar satu jam dirinya bersiap siap dan mencoba untuk pergi ke toko di mana tempat dia bekerja.

Tiba-tiba dia melihat Noah yang sedang ada di depan toko tempat dia bekerja menghentikan langkahnya dan mencoba memperhatikan Noah dari kejauhan.

"Loh itu bukannya Noah ya, ngapain sih dia kok di situ aku kan kerja di situ dia tidak mau mengakui anaknya dan juga dia tidak mau memberikan tanggung jawab Kepadaku, sekarang lah waktu yang tepat aku berbicara dengan dia," gumam Fanya yang ketika itu langsung saja menghampiri Noah yang sedang berdiri di depan toko.

....