webnovel

Apa kau puas..?

Haruka menceritakan seluruh kejadian yang terjadi dalam hidupnya beberapa saat ini, ketika dia sedang melakukan perjalanan untuk mencari tanaman herbal sebagai eksperimennya untuk membuat obat jenis baru.

"Haruka apa yang kau katakan itu bisa ku percayai? semua ucapanmu itu seperti sebuah fiksi ilmiah karangan saja, kuharap kamu ngakui Kalau kau memang sedang mengandung dan kau menyembunyikan kandunganmu selama ini, lalu kau melahirkan di suatu tempat itu akan lebih mudah kucerna..?" jawaban Takeshi setelah mendengarkan ucapan kekasihnya ini.

"Ya Tuhan aku telah menceritakan sedetail mungkin apa yang kualami beberapa hari yang lalu..! untuk apa aku membohongimu..? lihatlah wajahnya kalau dia anakku pasti ada kewajiban dengan wajah asli kita..?" ucap Haruka kembali meyakinkan kekasihnya yang begitu mencurigainya, Haruka hanya memegang kepalanya dan berputar-putar di kamar kos itu dia tidak percaya kalau Takeshi seperti ini tidak mempercayainya.

"Ya Tuhan.. Takeshi..? kupikir kau akan menolongku dan mempercayaiku..? hal yang kuhadapi ini aku pun merasa janggal dan tidak percaya bahwa itu ada, aku pun sulit menerima kenyataannya, kau pikir kau saja yang merasa janggal..? ketika malam itu aku memasuki sebuah hutan.., dan tiba-tiba aku mendengar suara teriakan, ada api yang sangat besar dan bayi ini ku ambil..? Apa aku salah menceritakan semua kejadian itu padamu..? kalau kau tidak mempercayaiku sebaiknya kau pergi dari sini saja Takeshi...?" ucap Haruka kembali yang membuka pintu kamar kosnya dan mendorong keluarga kasihnya ini.

"Haruka sebentar, ku mohon jangan seperti ini..! kita sudah berhubungan lama cobalah untuk berpikir rasional..?" ucap Takeshi yang masih tidak percaya dan ingin menyadarkan kekasihnya ini bahwa semua yang diceritakannya itu tidak masuk di akal, hal ini membuat Haruka semakin geram Dia sangat kecewa dengan reaksi dari kekasihnya ini.

"Yah, aku berpikir rasional..! untuk apa memiliki kekasih yang tidak mendukungku, pergi kau dari sini Takeshi..!" jawab harukan dengan mendorong kekasihnya ini keluar dari pintu apartemennya mungkin bisa disebut kos-kosan mahasiswa, pakai sifon tidak bisa membujuk kekasihnya dia masih tidak percaya dengan semua ucapan Haruka, akhirnya dia kembali pulang.

Sesampainya di apartemen Takeshi di mondar-mandir memikirkan kata-kata yang diucapkan Haruka serta bayi itu yang tiba-tiba ada di antara mereka, ucapan kekasihnya itu ada benarnya juga, seandainya dia adalah anak Haruka, kapan Haruka mengandung..? selama ini, beberapa bulan ini, tidak terlihat bahwa perutnya menonjol layarnya orang hamil.

Tapi semua penjelasan kekasihnya itu sungguh di luar nalar, apakah ada portal ke dimensi lain..? yang membuat kekasihnya itu tiba-tiba masuk dan keluar membawa seorang bayi..? dia kembali berfikir realistis dan ingin menerima kenyataan dalam ilmu fisika kuantum ada yang disebut dengan lubang cacing yang indah di mana ujungnya, mungkin ada semesta lain di jagat ini, tapi semakin dipikirkan dia semakin penasaran.

Takeshi mulai membuka buku lamanya lagi buku-buku ilmu pengetahuan yang dia pelajari tentang alam semesta dan dimensi lain semua itu bisa masuk dalam nalarnya, sebab memiliki jabaran ilmiah, tidak sama dengan kenyataan di hadapannya bahwa bayi yang dibawa Haruka dari dimensi lain, dalam kepercayaannya pun ada dunia lain dunia para dewa dan hantu.

"Oh dewa Apa yang kulakukan..? Aku ingin mempercayainya tapi benarkah itu bukan anak Haruka..?" Guman Takeshi dia masih terlalu cemburu dengan keberadaan bayi itu, dia masih berpikir bahwa kekasihnya memiliki anak haram lain, dari hasil perselingkuhannya dengan pria asing, akhirnya tak kasih mengambil sesuatu dari labnya, dia buru-buru kembali ke kediaman Haruka.

Mengambil kunci mobil malam itu juga dia mengebut meskipun hari sepertinya sebentar lagi akan mulai terang, ini pukul 03.00 pagi. tak kasih bergegas untuk segera pergi ke apartemen kekasihnya lagi, ya ingin memastikan sesuatu apakah ada hubungan darah antara Haruka dan bayi itu, dia sampai dan langsung memarkirkan mobilnya, di sembarang tempat yang bukan lahan parkir, Takeshi terburu-buru menuju ke tempat Haruka itu.

"Dor..dor...Haruka ini aku, bukan pintunya...?" PIN Takeshi mendengar suara kekasihnya Haruka yang sedang menggendong bayi itu langsung buru-buru membuka pintunya, dia tidak ingin membuat keributan dan tetangga akan melihat siapa yang datang dini hari ke kamarnya.

"Untuk apa kau kembali lagi Takeshi? sudah cukup kau meragukanku..!" ucap Haruka matanya terlihat sangat tajam ketika melihat kekasihnya ini.

"Untuk itulah aku datang aku ingin mengambil sampel rambut dan bayi itu, kalau dia bukan anak haram aku akan mempercayai ucapanmu..!" ucap Takeshi, dia tidak ingin kehilangan kekasihnya ini, tapi dia juga tidak mau menerima bayi lelaki lain, akan lebih baik kalau anak itu adalah anak orang lain, dengan begitu mereka bisa mengadopsinya, benak Takeshi yg mengambil sehelai rambut Haruka dan bayi itu, lalu mengambil sampel darah saat tinggal di depan matanya seperti di masa lalu, menaruh darah Haruka dan bayi itu dalam sebuah mangkuk yang berisi air putih, ternyata darah mereka tidak bersatu.

Hal ini sudah membuat take selega tapi dia ingin tes laboratorium dengan begitu dia yakin bahwa bayi yang di bawah Haruka bukan anak dari Haruka hasil perselingkuhan dengan pria lain di belakangnya.

"Seharusnya kau sudah puas dengan hasil tes darah itu, apalagi yang kau inginkan..? aku tidak perlu pengakuanmu, aku bisa merawat anak ini sendiri, aku yang membawanya ke sini..! maka aku akan bertanggung jawab untuk merawatnya..?" ucap Haruka, matanya sudah berkaca-kaca tidak tahan dengan perlakuan kekasihnya dia baru sadar ternyata Takeshi seorang pria yang seperti ini tabiatnya.

Sementara kasihannya memandang Haruka dengan wajah datar dia langsung keluar dari apartemen Haruka dengan terpuruk-buru ingin kembalikan labnya bahkan saat ini sudah pukul 05.00 pagi, dengan tergesa-gesa dia mau dengan mobil tentu saja jarang kampus dan apartemen Haruka tidak terlalu jauh, Di manakah kasih selalu bereksperimen dan meneliti hasil penelitiannya.

Dengan peralatan yang sangat canggih saat ini tapi saya mengekstraknya memasukkannya dalam mesin pemeriksa hasil tes DNA seseorang, apakah mereka benar-benar memiliki ikatan darah atau tidak, 10 menit kemudian dari hasil tes itu keluarlah sebuah lembaran yang menunjukkan bahwa tidak ada kecocokan DNA antara Haruka dan bayi itu, dan kemungkinannya hanya 25% saja sangat kecil sekali, melihat ini Takeshi menjadi bersalah, tapi dia harus sportif dan mengabari tentang hasilnya pada kekasihnya itu.

harakah mengangkat ponselnya yang berdering itu dia tahu itu adalah kekasihnya, " jadi bagaimana hasilnya..?" tanya Haruka.

"98% Dia bukan anak kandungmu.." jawab Takeshi.

"Apa kau puas sekarang..? jangan pernah menunjukkan wajahmu lagi..! Aku tidak ingin berhubungan dengan lelaki kejam sepertimu, yang meragukan kekasihnya sendiri.." ucap Haruka.