"Nyonya Muda, lebih baik saya menghubungi Tuan Muda dulu. Sudah hampir pukul tujuh, semacet apa pun jalanan, seharusnya sekarang pasti sudah sampai di rumah," tutur Bibi Zhang yang kasihan melihat Tang Xinluo. Wanita yang wajahnya memang tidak sebesar satu telapak tangan itu terlihat semakin pucat karena sudah muntah beberapa kali. Lu Yuchen tidak pulang, sementara sang Nyonya Muda tidak membiarkan mereka menyuguhkan makanan. Sarang burung yang tadi sudah disuguhkan dua kali, tapi setiap disuguhkan, dia selalu muntah.
"Bibi Zhang, benar-benar tidak perlu. Kalau dia tidak pulang, pasti karena ada urusan lainnya," ujar Tang Xinluo.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com