Seperti malam ini, Dex kembali terdengar memasuki ruangan tersebut, dengan sebuket bunga di tangannya. Terlihat masih mengenakan setelan jas lengkap, meski dasinya sudah tak beraturan. Sangat terlihat jelas jika Dex baru saja pulang dari kantor, bahkan wajahnya terlihat sangat lelah saat ini.
"Apa kau sudah merasa jauh lebih baik?" tanya Dex, memasukkan bunga di dalam vas kaca, hingga aroma mawar merah yang segar penuhi ruangan tersebut.
"Aku harap kau baik-baik saja," ucap Dex, ketika pertanyaannya tak mendapatkan respon dari Elleanor yang sebenarnya tak tidur. Dan hanya memejam untuk menghindari obrolan dari siapapun.
"Apa kau tahu? Jika aku mulai merindukan suaramu. Aku tak mendengar mu berbicara sejak tiga hati lalu, aku sungguh khawatir sekarang," Dex merapikan selimut dan menutupi tubuh Elleanor dengan benar.
"Maaf..," ucap Elleanor, membuka kedua matanya dengan perlahan. Hingga tepat berbenturan dengan mata Dex yang sejak tadi menatapnya.
"Cle,"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com