webnovel

UnHuman

Sinopsis : Ini adalah masa dari awal kekacauan yang sesungguhnya. Waktu di mana semuanya perlahan-lahan hancur, dan memasuki masa paling kelam dalam sejarah umat manusia. Dunia di mana adanya entitas makhluk selain manusia berkumpul. Pada awalnya manusia tidak menyadari keberadaan mereka, namun kini mereka sudah menyaksikan semuanya dengan mata kepalanya sendiri. Ini adalah dunia di mana keberadaan para makhluk mengerikan hidup secara terpisah dari mereka. Entitas yang memiliki kekuatan mengendalikan kekuasaan atas dimensinya. Mereka sang penguasa yang mengatur pantas atau tidaknya suatu esensi harus bertahan, atau dimusnahkan. Kisah kemudian bermulai ketika seorang pemuda terbangun tanpa bisa mengingat identitas dirinya sendiri. Kenyataan pahit harus diterima pemuda itu ketika mengetahui dunia kini sedang mengalami kehancuran massal akibat dari peperangan antar ras yang berlangsung lama. Umat manusia kini harus berjuang mempertahankan diri mereka terhadap ras baru yang disebut, Unhuman. Suatu entitas hasil dari ciptaan seorang penguasa. Masa depan yang kelam tengah menanti seluruh ras. Manusia maupun bukan manusia tidak lagi memiliki kepercayaan antar sesama. Konflik, perebutan kekuasan, dan genosida diberlakukan. Bagaimanakah nasib dunia ini selanjutnya? Genre : Fantasy, Action, Horror, Supernatural, Superpower, Shounen. Note : Cerita banyak mengandung kekerasan, darah, dan kata-kata kasar. -- Harap bijak dalam membaca cerita saya. Jikalau ada kesalahan kata dan suatu kalimat yang menyinggung suatu pihak, ini murni ketidaksengajaan --

AnggaraSensei · Fantasia
Classificações insuficientes
180 Chs

Menunggu Senja

[Note Author : Arc 3 Resmi Berakhir Di Sini.]

[Note Author : Next chapter sudah memasuki Arc <Pengatur Konspirasi, Deklarasi Perang, dan Kemunafikan> dan menyusul <Black Plague Disaster>]

... ... ...

Hari berikutnya.

Saat terbangun, aku menyadari jika hanya tersisa diriku seorang di kamar.

Di mana ... Dmitry?

Saat aku beranjak bangun, kulihat cahaya lembut merembes masuk melalui jendela yang terbuka.

Saat aku memegangi kepalaku— suara ketokan pintu terdengar dari arah luar pintu kamarku, dan suara gelisah turut menyertai.

"Hanz, kau sudah bangun?"

Itu adalah suara Viona. Jarang sekali dia mendatangi kamarku. Segera, aku berjalan ke arah pintu dan membukanya.

"Apakah Hanz lihat— ah, sudah kuduga."

Perkataannya sempat berhenti dengan ekspresi gelisah, dan saat melihat isi kamarku, raut wajahnya langsung berubah.

Apa dia mencari sesuatu?

"Ada apa, Viona?" kutanya selembut mungkin seraya menatap wajahnya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com