webnovel

UnHuman

Sinopsis : Ini adalah masa dari awal kekacauan yang sesungguhnya. Waktu di mana semuanya perlahan-lahan hancur, dan memasuki masa paling kelam dalam sejarah umat manusia. Dunia di mana adanya entitas makhluk selain manusia berkumpul. Pada awalnya manusia tidak menyadari keberadaan mereka, namun kini mereka sudah menyaksikan semuanya dengan mata kepalanya sendiri. Ini adalah dunia di mana keberadaan para makhluk mengerikan hidup secara terpisah dari mereka. Entitas yang memiliki kekuatan mengendalikan kekuasaan atas dimensinya. Mereka sang penguasa yang mengatur pantas atau tidaknya suatu esensi harus bertahan, atau dimusnahkan. Kisah kemudian bermulai ketika seorang pemuda terbangun tanpa bisa mengingat identitas dirinya sendiri. Kenyataan pahit harus diterima pemuda itu ketika mengetahui dunia kini sedang mengalami kehancuran massal akibat dari peperangan antar ras yang berlangsung lama. Umat manusia kini harus berjuang mempertahankan diri mereka terhadap ras baru yang disebut, Unhuman. Suatu entitas hasil dari ciptaan seorang penguasa. Masa depan yang kelam tengah menanti seluruh ras. Manusia maupun bukan manusia tidak lagi memiliki kepercayaan antar sesama. Konflik, perebutan kekuasan, dan genosida diberlakukan. Bagaimanakah nasib dunia ini selanjutnya? Genre : Fantasy, Action, Horror, Supernatural, Superpower, Shounen. Note : Cerita banyak mengandung kekerasan, darah, dan kata-kata kasar. -- Harap bijak dalam membaca cerita saya. Jikalau ada kesalahan kata dan suatu kalimat yang menyinggung suatu pihak, ini murni ketidaksengajaan --

AnggaraSensei · Fantasia
Classificações insuficientes
180 Chs

Extra Chapter - Suasana Desa

Saat Viona kembali ke kamarnya, dia tidak lagi melihat adanya kak Lyana di atas kasur.

Langkahnya terhenti di depan pintu karena merasa bingung.

'Ehh ... ke mana di—'

Tiba-tiba seseorang menyergap Viona dari belakang, dan ia menutup kedua mata Viona dengan telapak tangannya. Dia kemudian berkata,

"Tebak siapa aku!?"

'Sudah jelas sekali ini dia. Suara dan sentuhan tangannya tidak bisa berbohong lagi.' Suara benak Viona.

"Hmm. Kak Lyana, bukan?"

"Benar sekali! Karena sudah berhasil menebak secara benar, serahkan kepada kakakmu untuk urusan berdandan! Aku akan mendandani adik imutku kali ini." Seraya mengatakan itu, Lyana segera mendorong punggung Viona agar ikut masuk ke kamar.

"Ehh, apa maksudnya ini!?"

Lyana lantas mengambilkan sebuah kursi, dan menekan punggungnya Viona agar segera duduk.

Viona pun duduk sambil menghadap ke arah cermin. Dia secara terpaksa disuruh duduk.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com