webnovel
#ACTION
#SUPERPOWERS
#HOROR
#FIKSISEJARAH

UnHuman

Sinopsis : Ini adalah masa dari awal kekacauan yang sesungguhnya. Waktu di mana semuanya perlahan-lahan hancur, dan memasuki masa paling kelam dalam sejarah umat manusia. Dunia di mana adanya entitas makhluk selain manusia berkumpul. Pada awalnya manusia tidak menyadari keberadaan mereka, namun kini mereka sudah menyaksikan semuanya dengan mata kepalanya sendiri. Ini adalah dunia di mana keberadaan para makhluk mengerikan hidup secara terpisah dari mereka. Entitas yang memiliki kekuatan mengendalikan kekuasaan atas dimensinya. Mereka sang penguasa yang mengatur pantas atau tidaknya suatu esensi harus bertahan, atau dimusnahkan. Kisah kemudian bermulai ketika seorang pemuda terbangun tanpa bisa mengingat identitas dirinya sendiri. Kenyataan pahit harus diterima pemuda itu ketika mengetahui dunia kini sedang mengalami kehancuran massal akibat dari peperangan antar ras yang berlangsung lama. Umat manusia kini harus berjuang mempertahankan diri mereka terhadap ras baru yang disebut, Unhuman. Suatu entitas hasil dari ciptaan seorang penguasa. Masa depan yang kelam tengah menanti seluruh ras. Manusia maupun bukan manusia tidak lagi memiliki kepercayaan antar sesama. Konflik, perebutan kekuasan, dan genosida diberlakukan. Bagaimanakah nasib dunia ini selanjutnya? Genre : Fantasy, Action, Horror, Supernatural, Superpower, Shounen. Note : Cerita banyak mengandung kekerasan, darah, dan kata-kata kasar. -- Harap bijak dalam membaca cerita saya. Jikalau ada kesalahan kata dan suatu kalimat yang menyinggung suatu pihak, ini murni ketidaksengajaan --

AnggaraSensei · Fantasia
Classificações insuficientes
180 Chs
#ACTION
#SUPERPOWERS
#HOROR
#FIKSISEJARAH

Extra Chapter - Rumah Dan Kenangan - Bagian II

"Ayah! Kakak Viona telah kembali!"

"Eh, benarkah!?"

Aku mendengar suara Alexy yang memanggil ayahku. Namun suara yang menjawab terdengar lembut seperti seorang wanita.

"Di mana dia? Apakah di kamarnya?"

Saat suara itu sekali lagi keluar, terdengar suara derap langkah kaki yang berlari menuju kemari.

'Suara ini ... tidak salah lagi.'

Aku sudah bisa menebak suara siapa ini. Dan aku merasa tenang bisa mendengar suaranya kembali.

Lantas aku beranjak bangun, dan duduk sejenak seraya melihat ke arah pintu masuk kamarku.

Sesaat kemudian, pintu kamarku terbuka dengan cukup kuat.

Seorang wanita bersurai hitam muncul dari arah luar pintu kamarku. Dia berdiri dengan napasnya yang masih terengah-engah. Mata berwarna coklat itu kemudian melebar. Dan ia menatapku dengan rasa tidak percaya.

Paras lembutnya seketika mengingatkanku kembali akan wajah ibuku.

Sekilas melihatnya saja aku sudah tahu siapa dia.