"Kau pikir kau bisa mengalahkan ku heh?!" ejek musuhnya Liana tersebut. Ia sama sekali tak pernah berpikiran akan kalah dari Liana, karena ia sangat yakin kalau dirinya jauh lebih unggul dari Liana.
"Iya, aku bisa!" balas Liana sembari mempercepat langkah kakinya. Ia berlari dan mengelak di antara semua weapon yang sedang melesat secepat kilat ke arahnya.
Sedikit lagi sampai, Liana menghunuskan pedangnya untuk menyerang orang itu, dan sampai sekarang pun dia masih berdiri diam di sana. Bahkan, senyuman mengejek khasnya itu masih terpatri di wajahnya. Dia orang yang terlalu santai, atau mungkin terlalu suka meremehkan keadaan dan orang lain.
Seakan semuanya menjadi slow motion, apabila diperlambat, bisa terlihat kalau Liana mengayunkan pedangnya itu ke arah musuhnya, wajahnya terlihat menggambarkan kegigihannya agar pedangnya itu bisa mengenai tubuh lawannya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com