"Mau apa kau?" Tanya Kisha mulai was-was.
"Apa? Aku hanya ingin..." Jawab Edgar terjeda.
Edgar benar-benar menyatukan kedua benda kenyal itu, membuat Kisha melebarkan matanya tidak percaya. Kedua tangan Kisha menahan dada Edgar, namun pria itu sudah lebih dulu menempel padanya.
'astaga, apa ini? Aku tidak berencana sampai sejauh ini, ya ampun dia benar-benar menciumku.' batin Kisha terkejut.
Menyadari keterkejutan Kisha, Edgar pun mengeluarkan seringainya dalam kecupan itu. Baru saja Kisha akan memprotes tindakan Edgar, tapi pria itu malah memanfaatkan hal itu untuk mencium Kisha.
'manis' batin Edgar berkomentar.
"Tunggu dulu Edgar.." protes Kisha terpotong karna ciuman itu.
Kisha yang tadi akan membuka mulutnya malah kembali terbungkam karna serangan Edgar, keterpakuan Kisha membuat Edgar jadi leluasa menelusuri lubang yang sangat menyiksa dirinya itu beberapa waktu terakhir.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com