"Nenek tidak ingin kamu menyakiti orang lain, tapi nenek juga tidak ingin kamu disakiti oleh orang lain."
Suasana hati Shen Qianyun saat ini sangat rumit. Tidak ada yang aneh pada janin di perut Gu Xiaoxiao. Bahkan Shen Qianyun merasa ada yang tidak beres, apalagi orang lain?
Sambil membelai kepala Gu Xiaoxiao, ia berbicara padanya dengan hati-hati.
"Kamu masih muda. Meskipun anakmu telah tiada, kamu bisa punya lagi. Tapi ingat, jika rasa kemanusiaan sudah hilang, akan susah dicari lagi, mengerti?"
"Iya, aku akan mengingatnya."
Setelah selesai mendengarkan kata-kata Shen Qianyun dengan seksama, Gu Xiaoxiao mengangguk.
Setelah memakan bubur yang dibawakan oleh Shen Qianyun, Gu Xiaoxiao berbaring di tempat tidur dan tidak ingin melakukan apa pun.
Shen Qianyun pun pergi, giliran Chu Xiaoxi yang datang. Namun ia hanya berlama-lama berdiri di luar pintu, tidak berani mengetuk pintu untuk masuk.
"Kamu sedang apa?"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com