"Chu Yichen."
Sambil menundukkan kepalanya, Gu Xiaoxiao menghentikan Chu Yichen di pintu, mencegahnya untuk terus masuk ke dalam.
"Pulanglah jemput anak-anak ke sini, oke? Aku ingin bertemu dengan mereka."
Bisik Gu Xiaoxiao mengajukan permintaannya. Sementara Chu Yichen berpikir sejenak, lalu mengangguk.
"Tunggu aku di sini, dan jangan kemana-mana, mengerti?" Dia dengan cemas berkata kepada Gu Xiaoxiao, setelah melihat jawaban patuhnya, dia berbalik kemudian pergi.
Begitu Chu Yichen pergi, Gu Xiaoxiao segera berlari kembali ke atas.
Di kamar mandi, di bak mandi, darah merah cerah menyengat mata Gu Xiaoxiao.
Beberapa jam yang lalu, di sinilah dia mengigau lalu memotong pergelangan tangannya sendiri.
Dia dengan panik menyiram bath up dengan air. Namun tidak peduli sebagaimana keras dia berusaha, Gu Xiaoxiao masih bisa mencium aroma unik khas darah.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com