Nada bicara Chu Yichen sangat tidak enak. Gu Xiaoxiao pun memiringkan kepala menatapnya, masih menatapnya dengan tanpa ekspresi seperti barusan.
"Kalau begitu, perlukah aku memperlihatkan tangisanku kepadamu?"
Karena merasa tidak nyaman dengan reaksi acuh Gu Xiaoxiao, dia berjalan melewatinya. Chu Yichen berjalan ke sisi tempat tidur, lalu berbaring dan menarik selimut, tidak lanjut membicarakan masalah sebelumnya.
Gu Xiaoxiao perlahan mengeringkan rambutnya. Setelah mengembalikan handuk ke kamar mandi, dia kembali ke kamar dan mematikan lampunya
Dalam kegelapan, dia masih bisa merasakan kemarahan Chu Yichen. Gu Xiaoxiao terus memperhatikannya, lalu mengulurkan tangan untuk menyodoknya, kemudian bertanya, "Kamu marah?"
Chu Yichen hanya menjawab Gu Xiaoxiao dengan berdeham. Setelah menerima jawabanya, Gu Xiaoxiao bertanya lagi, "Kenapa?"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com