webnovel

Mengusir secara paksa

Adolf dan yang lainnya melanjutkan perjalanan.

Setelah keluar dari kota, mereka berjalan beberapa kilometer lagi sebelum tiba di sungai desolate.

Itu adalah sungai yang sangat luas dengan panjang yang tak terbatas.

Udara di sekitar sungai itu sangat sejuk, satu kali bernafas di sana memungkinkan seorang manusia fana untuk tidak bernafas selama lima menit.

Tidak sedikit orang di sekitar sungai itu, beberapa memancing dan beberapa bersantai.

Melihat sungai itu, Adolf tersenyum tipis. Bayangan matahari terlihat jelas di sungai itu.

Dia kemudian menatap biksu tua yang mengikutinya.

"Biksu tua, aku ingin bulan malam ini menjadi bulan purnama, bisakah kau melakukannya?" Tanya-nya.

Miya, "..."

Snow, "..."

Biksu tua itu tertegun sejenak, tapi dia masih mengangguk. "Tidak masalah, biksu tua ini akan mengubah bulan malam ini menjadi bulan purnama."

"Oke, aku akan menunggu hasil kerjamu. Jangan khawatir, tuan muda ini pasti memberi hadiah yang memuaskan mu."

"Itu kehormatan saya, tuan muda."

"Baiklah, pergi sekarang, kau hanya merusak pemandangan di sini."

"..."

Setelah biksu tua itu pergi, dia kemudian menatap murid-murid sekte bulan ungu.

Pertama, dia menyuruh murid-murid yang mengobati si tuan desolate untuk meletakkannya di sampingnya. Dia masih pingsan, tapi luka-lukanya sudah sembuh.

Setelah itu, dia menatap semua orang.

Dia berkata, "tuan dan nyonya, tuan muda ini ingin bersantai, bisakah kalian semua pergi dari sini?"

"..."

"Apa?"

"Apakah kau pikir ini tanah ayah mu?"

"Kau hanya manusia fana, tapi kau berani menyuruh kami, para kultivator, untuk pergi. Apakah kamu baru saja menelan hati naga?"

Kemarahan langsung memenuhi tempat itu, pemuda fana ini semakin merajalela dari waktu ke waktu.

Bahkan Miya dan Snow memasang ekspresi tidak tahu harus berbuat apa. Bahkan mereka tidak berani berpikir untuk mengusir orang-orang dari tempat umum.

"Jadi kalian tidak mau mengikuti perintah tuan muda ini?"

"Mengapa kami harus mengikuti perintah mu?" Tanya mereka.

"Baiklah, karena kalian tidak ingin, tuan muda ini hanya bisa mengusir kalian secara paksa."

"Hahahaha... Mengusir kami secara paksa, bagaimana kau akan melakukannya?"

"Tunggu!" Seorang pria tua tiba-tiba berbicara.

"Apakah kamu ingin?" Dia bertanya dan menatap Adolf dengan ekspresi serius.

"Oh, sepertinya ada juga seseorang dengan wawasan diantara orang-orang bodoh ini."

"..."

"Apa yang ingin kau lakukan?" Tanya seorang junior.

"Kau akan segera tahu," jawab Adolf.

"Sial, cepat lari, dia baru saja minum anggur kesengsaraan surgawi, dia dapat memanggil binatang buas di sungai ini." Lelaki tua yang berbicara sebelumnya berteriak. Dia kemudian membawa junior-juniornya pergi dari sana.

Junior-junior yang tidak mengerti itu kemudian bertanya.

"Elder, apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa kita harus lari?"

"Bodoh, apa kalian tahu seberapa luar biasa anggur kesengsaraan surgawi, itu adalah sesuatu yang hanya diberikan kepada para supreme."

"Kami tahu, tapi apa hubungannya dengan binatang buas di sungai itu?"

"Binatang buas di sungai itu mematuhi perintah setiap supreme."

"Kami juga tahu itu, tapi dia bukan supreme?"

Bang... Bang... Bang...

Lelaki tua itu akhirnya menampar junior-junior itu satu persatu.

"Dasar junior-junior bodoh, aku sudah menjelaskannya kepada kalian tapi kalian masih tidak mengerti. Yang aku maksud adalah; bagaimana jika mereka mengira dia adalah seorang supreme?"

"..."

Kepergian mereka tidak membuat orang-orang pergi, mereka masih menatap Adolf dengan ragu.

"Hehehehe." Adolf tertawa sekali lagi.

"Alasan mengapa kebanyakan era hanya menghasilkan satu supreme adalah karena hampir semua orang bodoh."

Setelah mengatakan itu, dia tiba-tiba berteriak.

"Wahai penghuni sungai desolate, aku seorang supreme sedang menunggu kalian di sini, cepat datang dan beri hormat kepadaku."

"..."

"Beraninya dia menyebut dirinya sebagai supreme."

Splash... Splash...

Tapi tiba-tiba, ombak mulai naik di sungai itu. Sebelum orang-orang bahkan punya waktu untuk bereaksi, ratusan ikan besar dengan aura mengerikan tiba-tiba keluar dari sungai itu.

"Astaga, apa yang aku lihat." Para junior menggosok mata mereka dengan ekspresi tidak percaya.

Masing-masing ikan itu memancarkan aura saint yang pada dasarnya setara dengan tetua-tetua terkuat di sana.

Jika mereka ingin, mereka benar-benar dapat membantai mereka semua.

"Apakah dia benar-benar seorang supreme?"

Para junior mulai berpikir demikian, tapi para tetua mulai menyadari apa yang dimaksud oleh pria tua sebelumnya.

"Sial, cepat lari."

Mereka tidak lagi berpikir, mereka menarik junior-junior mereka dan terbang dari sana.

Bahkan murid-murid sekte bulan ungu juga ikut lari.

Tidak ada yang ingin menjadi makanan ikan-ikan itu.

Hanya butuh sesaat sebelum tempat itu menjadi sepi, sekarang hanya tersisa Adolf, Miya, Snow, dan si tuan desolate.

Adolf menatap ikan-ikan yang datang, mereka bergerak ke arahnya, tapi saat mereka tiba di depannya, mereka memberi hormat kepadanya.

Hal-hal yang dikatakan oleh lelaki tua itu memang benar, tapi bahkan jika dia tidak meminum anggur kesengsaraan surgawi, ikan-ikan itu masih akan datang kepadanya jika dia memanggil mereka.

"Oke, anak-anak, aku hanya ingin kalian mengusir mereka, silahkan kembali," ucap Adolf sambil melambaikan tangannya.

Setelah menerima perintahnya, mereka segera kembali ke sungai itu.