webnovel

Karma Rudi dan Leni

“Apa-apan ini, kalian siapa?!” Rudi terus berontak ketika tubuhnya di seret paksa.

“Lepas, gue laporin bang Karyo kalian!”

“Laporin aja gue enggak takut.” Rudi langsung diam, ia kenal laki-laki yang dengan angkuh berdiri di ruang tamunya. Mata Rudi melirik Leni yang juga dalam keadaan terikat dan berlutut di lantai.

“Apa-apan lo, dateng ke rumah orang malah bikin keributan!”

“Di mana Jenna?” Mendengar nama Jenna, amarah Rudi kembali naik.

“Di mana Jenna?!”

“Enggak tau, lo cari aja sendiri sana!”

‘bugh’

Bima hanya bisa menggelengkan kepala melihat kembarannya yang menjadikan Rudi sebagai samsak hidup, laki-laki itu baru turun tangan begitu melihat Rudi sudah sempoyongan nyaris kehilangan kesadaran.

“Kita butuh dia tetep hidup Ram, jangan emosi dulu.” Rama meludahi Rudi lebih dulu baru mau melepaskan laki-laki tersebut. Kali ini ia memutuskan untuk bertanya kepada Leni.

“Gue enggak tau Jenna ada di mana.” Ucap perempuan itu cepat.

“Jangan bohong! Orang suruhan gue jelas bilang Jenna ada di sini.”

“Tadinya memang dia ada di sini, tapi sekarang udah enggak!” ucap Leni dengan kesal.

“Dia kabur.” Jawab Rudi dengan susah payah.

“Kalian telat. Harusnya gue bisa nangkep dia, kalau aja anak buah lo yang sialan ini enggak nangkep gue duluan.”Rudi meludah ke samping, rupanya gigi belakangnya tanggal karena pukulan Rama barusan.

“Kenapa Jenna bisa kabur? Kalian ngapain dia?!”Rama kembali menarik kerah Rudi dengan kasar, kali ini Bima juga membiarkan karena merasa ada yang di sembunyikan oleh sepasang kakak beradik tukang tipu tersebut.

“Lo apain Jenna bangsat!”

“Enggak gue apa-apain! Mana doyan gue sama perempuan bekas, apa lagi dia lagi hamil enggak tau anak siapa.”

“Bangsat!” Rama melayangkan satu pukulan lagi.

“Kalau gitu kenapa Jenna sampai kabur?” Bima menahan tubuh saudaranya.

“Enggak tau.”

“Jenna tau kalau gue sama Rudi mau ngejual dia ke bang Karyo.” Leni dan Rudi berucap secara bersamaan.

“Len!”

“Gue sama Rudi mau ngejual Jenna, asal kalian tau ya. Gara-gara perempuan itu, gue sama Rudi jadi punya banyak utang!” lagi-lagi Rama meludah, laki-laki itu kemudian melemparkan map besar. Map berisi data-data Rudi yang waktu itu pernah di mintanya dari Mike.

“Lo kira gue enggak tau siapa kalian?!” Leni menelan ludah dengan gugup, map itu berisi semua kasus penipuan yang ia dan Rudi lakukan selama ini.

“Kalian nipu Jenna kan, lo sengaja ngerayu Jenna supaya mau nerima Rudi untuk jadi pacarnya terus kalian porotin gitu aja.” Rama bertulut, menarik wajah Leni dengan kasar.

“Kalian akan bayar semuanya, polisi udah di jalan sekarang. sebentar lagi, kalian akan membusuk di penjara.” Serine polisi terdengar tepat ketika Rama menyelesaikan ucapannya, Rudi dan Leni yang ketakutan mencoba untuk melarikan diri. Sayangnya, orang-orang Rama sudah lebih dulu melumpuhkan mereka berdua.

Seluruh warga yang tinggal di gang sempit di sudut kota itu berbisik, sesekali mereka menunjuk Rudi dan Leni yang di paksa masuk ke dalam mobil patrol. Rama memperhatikan semuanya dengan tangan terkepal sampai kemudian bahunya di tepuk pelan.

“Mike berhasil dapetin data soal si pemilik mobil bak terbuka yang ada di deket Rudi tadi, istrinya bilang hari ini suaminya mau nganter barang dagangan ke kota sebelah.” Rama mengangguk.

“Kalau gitu kita fokusin pencarian di kota sebelah sekarang.”

“Iya.” Bima menghela napas, sekali lagi memberikan tepukan di bahu sebagai bentuk dukungan untuk saudaranya yang lagi-lagi harus merasa kecewa karena gagal menemukan Jenna.