webnovel

True Love : Senior! I Love U

Matanya dan mata hangat itu beradu sama-sama terkejut menyadari keberadaan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Dia sudah menyaksikan dengan mata kepala sendiri pernikahan sahabatnya sekaligus pernikahan laki-laki yang sangat dia cintai. Arsen. Dia bisa merasakan ada kabut yang menggelayut di matanya, ada gumpalan air yang memaksa keluar dari sana dan dia butuh menghindar dari tempat itu untuk menumpahkannya. Namun, entah kenapa kakinya tiba-tiba sulit untuk di gerakkan, kepalanya tiba-tiba pusing dan dia hanya bisa berdiri terpaku di tempat. Menyaksikan pemandangan yang sangat menyiksa hatinya, berdiri menyaksikan kenyataan yang tidak pernah di pikirkan sebelumnya. Dia harus mendengarkan janji-janji suci pernikahan yang di ucapkan dia harus melihat laki-laki itu menyematkan cincin pernikahan di jari manis sahabatnya. Dan dia harus melihat laki-laki itu memberikan ciuman pertamanya pada sahabatnya. Dia tidak tahan dengan semua itu. Tidak tahan dengan semua rasa sakit yang mulai menyerang hatinya, tidak tahan untuk segera menumpahkan air matanya. Namun itu pun tidak bisa di lakukannya, air matanya tidak bisa menetes seolah membeku seperti kebekuan hatinya yang sudah tidak bisa merasakan apa-apa.

Ahra_August · Urbano
Classificações insuficientes
406 Chs

SERATUS LIMA PULUH DELAPAN

Malam semakin dingin. Elise duduk sedikit menjauh dari keramaian. Ketika melihat Elena menahan Alan, hatinya lega. Dia benar-benar tidak tahu harus menghadapi sikap Alan yang keras kepala. Di sisi lain ada Arsen yang selalu sabar dan tersenyum hangat menghadapi mood nya yang kadang-kadang berubah tidak menentu.

Elise duduk di bawah pohon besar, menatap langit berbintang. Udara sangat sejuk membuatnya merapatkan jakitnya lebih erat di tubuhnya. Karena terlalu fokus atau memang dia tidak ingin tahu Elise tidak menyadari kalau Arsen sudah berdiri di sampingnya dan mengulurkan jagung bakar. Wangi jagung bakar menusuk hidung. Cuaca dingin makan jagung bakar panas memang sangat enak. Tanpa sadar Elise menelan ludah.

Arsen tertawa "Ini.. ambil.." Elise menatap jagung bakar itu ragu-ragu "Tenang tidak ada racunnya kok.. aku sendiri yang bakar."

"Terima kasih.." Elise mengambil jagung bakar itu dari tangan Arsen dan menggigitnya sedikit demi sedikit.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com