webnovel

Transmigrasi: ke dunia Anime

seorang pria yang kehilangan segalanya karena di hianati oleh kerabat, teman dan bahkan istrinya. dia hanya bisa pasrah... "bodohnya aku menolong dan memberi mereka kesempatan lagi... dan bahkan sahabat yang seperti sodaraku sendiri mengkhianatiku dan berselingkuh dengan istriku..." "...aku tidak punya apapun lagi..." pria tersebut menutup matanya dan menemukan dirinya berada di ruangan dan dunia yang berbeda.

L77 · Anime e quadrinhos
Classificações insuficientes
9 Chs

Memulai Karier

"Hidup itu bukan soal menemukan diri Anda sendiri, hidup itu membuat diri Anda sendiri." - (George Bernard Shaw)

--!!//--!!

"aku pulang." aku bilang sambil menggendong kucing putih.

sepertinya mari-san belum pulang dan masih berada di cafe. ayahku pulang larut malam seperti biasa. dan Shiraishi juga masih disekolah karena ada yang harus dia kerjakan sebagai ketua kelas. jadi hari ini aman.

aku membawa kucing putih ini ke kamarku. aku mengambil bantal dan menaruhnya di meja belajar. aku meletakan kucing putih ini dengan lembut di atas bantal.

aku pergi ke luar ruangan dan menyiapkan air hangat, kotak p3k, dan jarum jahit.

untungnya kucing ini tulang kakinya tidak patah. jadi aku tidak harus membawanya ke doktet hewan.

aku kembali ke ruanganku dan mengoprasi kucing putih.

banyak batu atau kotoran yang masuk ke dalam luka di kakinya, jadi aku harus benar-benar membersihkan semua kotoran yang didalam luka tersebut.

yang paling mengejutkan adalah, kucing ini tidak bersuara ataupun berteriak saat terbangun dan hanya melihatku dengan ekspresi kesakitan.

setelah membersihkan semua kotoran di lukanya dan bagian luar kakinya, aku menjahit sedikit dibagian yang robek kulitnya.

menjahit kulit butuh konsentrasi yang tinggi jadi aku harus melakukannya dengan sangat hati-hati agar jahitan tersebut rapih dan tidak terlihat.

beberapa menit kemudian...

menutupi kakinya dengan perban dan selesai...

fiuuhh lelahnya...

setelah mencuci tanganku aku melihat kucing itu sudah tertidur pulas. dan ekspresi kesakitan saat dioperasi menghilang. melihat itu aku tersenyum.

dengan sangat berhati-hati aku mengangkat bantal yang ditiduri oleh kucing, lalu memindahkan kucing ke tempat tidurku.

Mari-san dan Shiraishi sudah pulang. mereka berdua ada di ruang tengah. shiraishi yang sedang menonton tv melihat ke arahku tetapi dia tidak tau harus bilang apa jadi dia hanya mengangguk dengan wajah seperti merasa bersalah.

hmm mungkin aku akan bicara dengannya besok. saat ini aku Kelelahan karena berkonsenterasi dalam waktu yang lumayan lama.

aku menghampiri Mari-san yang sedang memasak dibagian dapur.

"Mari-san.."

"en? oh Shin-chan ada apa?"

"ada hal yang ingin aku bicarakan."

"oh tumben. apa yang ingin kamu bicarakan? katakan sama mamah"

"saat perjalan sekolah, aku menemukan kucing di jalan."

"lalu?"

"kucing itu terluka jadi aku tidak tega untuk mengabaikan kucing itu, jadi aku membawanya pulang dan merawat lukanya. dan kelihatannya dia hanya kucing liar bukan milik siapapun"

"hmm jadi begitu. kamu mau meminta ijin untuk mengadopsi kucing tersebut?"

"iya." aku mengangguk sedikit.

"aku mengerti. terima kasih shin-chan." dia tersenyum manis yang bisa membuat hati pria siapapun jatuh terkecuali diriku.

"terima kasih?"

"terimakasih karena kamu memberitahu mamah terlebih dahulu. artinya kamu menganggap kami keluarga."

...keluarga huh... jika ini aku yang dulu, aku akan percaya. tetapi diriku yang sekarang hanya punya kepercayaan yang sangat sedikit terhadap sesama.

melihat ekspresiku, mari-san tidak membahasnya lagi.

"mamah akan bantu juga agar ayahmu untuk menyetujuinya juga."

"terimakasih mari-san"

"sama-sama. dan panggil aku mamah"

"mari-san..."

"mooo"

-@//-==//

setelah makan malam dan mandi, aku kembali ke kamarku sambil membawa susu yang aku siapkan untuk shironeko dikala dia terbangun. lalu memfoto semua barang-barang otaku yang ada di kamarku.

aku sudah melihat harga-harga barang yang ada di kamarku dan ada juga yang limited edition yang sudah tidak di jual lagi oleh pembuatnya. diperkirakan jika terjual semua, aku akan mendapat 780,000 Yen.

dengan uang sebesar itu, aku bisa menyewa apartemen kecil selama 4 atau 5 bulan termasuk 3x makan setiap harinya.

aku mengumpulkan barang-barang tersebut agar tidak repot nanti jika ada yang mau membeli barangnya. tentu saja aku melakukannya tanpa mengeluarkan suara yang keras agar tidak membangunkan Shironeko. aku memberi nama kucing ini Shironeko yang artinya Kucing Putih. aku tau aku tidak punya bakat untuk menamai.

setelah mengumpulkan semuanya, aku menaruhnya di ujung.

karena aku belum mengantuk, aku memasang webcam dan menginstall aplikasi untuk Livestreaming di komputerku.

setelah membuat akun livestreaming, aku juga membuat akun YouNoob (A/N: YouTube) dan mendaftarkan diriku sebagai Musisi.

para artis, konten creator, musisi, youtuber, publik figur dan lain-lain mereka mempunyai Ranking sesuai kepopularitasan mereka. dari yang terendah G sampai yang tertinggi S.

kepopuleran mereka tidak di tentukan oleh manusia melainkan di survei oleh AI (artificial intelligent). jadi tidak akan ada kecurangan.

bahkan perdana menteri jepang pun, tidak akan bisa mengubah rank yang sudah di tentukan oleh seorang AI.

tidak lupa juga aku membuat sosial media, seperti Facetel, Twistor, dan Instamie. tentu saja aku tidak menggunakan nama asliku.

nama panggung dan nama sosial mediaku adalah Shadow.

//==

setelah membuat semua itu, saatnya membuat musik untuk debut diriku.

aku membuat beberapa lagu dari platform NCS (A/N: NoCopyrightMusic) di duniaku. seperti lagu-lagu Tobu, AlanWalker, Vanze, K-391, Disfigured dan creator-creator lainnya yang terkenal di NCS.

beberapa jam kemudian...

karena aku kelelahan, aku hanya bisa membuat 5 lagu.

berbeda dengan musik yang aku buat tadi pagi. yang tadi pagi hanya menggunakan satu suara yaitu piano, jadi aku bisa menyelesaikannya hanya dalam 15 menit. tetapi musik-musik ini menggunakan banyak suara alat musik. jadi aku membutuhkan banyak waktu karena harus menyamakan dengan musik dari ingatanku.

akupun mematikan komputer ku dan Kasur lantai. karena ada shironeko di tempat tidurku. dan juga, kasur itu tidak terlalu besar hanya cukup untuk dua orang. jadi aku tidur di samping tempat tidurku.

setelah semuanya beres, akupun memejamkan mataku.