Putra Bungsu Wina
Setelah berbicara dengan Guru Yur, Cantika berkata kepada Jessy, "Ayo pergi ke kamar mandi, bel kelas sebentar lagi akan berbunyi kita harus cepat pergi ke kamar mandi."
"Ayo aku sudah tidak tahan lagi." Jessy menarik Cantika dan berlari sangat cepat.
Tidak bisa menahan tapi masih bisa berlari begitu kencang, apakah kamu tidak takut kantung kemihmu pecah dan urine keluar jika kamu berlari?
Yurika melihat punggung Cantika yang berlari, sambil berpikir bahwa ibu mertuanya tidak mungkin akan terkena stroke!
Widuri sedang makan bersama mereka sekarang. Jika dia nantinya menderita stroke, Yurika akan merawatnya.
Meski tidak pernah merawat pasien stroke, dia tahu bahwa merawat pasien stroke itu sangat menyedihkan.
Jika pasien tidak berperilaku baik dan pemarah, itu akan membuat orang hancur.
Apalagi ibuku pemarah, jika dia menderita stroke, bukankah dia akan keras kepala terhadap dirinya sendiri?
Setelah kelas usai, Yurika masuk ke apotek besar.
Capítulo Bloqueado
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com