"Susu bubuk sudah siap, beri dia makan." Raffi menyerahkan botol itu pada Cantika.
Cantika mengambil botol bayi. Botol bayi baru saja mencapai mulut bayi perempuan. Bayi perempuan itu segera bergerak, membuka mulutnya dengan penuh semangat, menggigit botol bayi, dan menghisap—
Bayi itu terlihat sangat lapar dan cepat menyusu.
"Aku akan pergi ke supermarket untuk membeli dua botol susu bubuk besok. Dia minum satu, Jihan minum satu," kata Cantika.
"Ya." Sukma mengulurkan tangannya dan berkata, "Kamu sangat lelah setelah keluar seharian. Beri aku bayinya."
Cantika memberikan anak itu kepada Sukma dan bertanya, "Ibu, karena kita mengadopsinya, mari kita beri nama padanya."
"Kamu nak, selalu lakukan dulu. Bagaimana aku bisa setuju untuk mengadopsi dia?" Sukma tertawa. Sukma datang ke kota kabupaten untuk hidup dengan baik, dia menjadi lebih ceria dan kepribadiannya berubah.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com